Debat terakhir Pilpres 2024 sudah dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tiga capres beradu gagasan di tema kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), inklusi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi.
Pengamat politik UGM Wawan Mas'udi menilai pada debat semalam, Minggu (4/2), minim serangan dan lebih banyak setuju antarpaslon. Tak seperti debat-debat sebelumnya.
Wawan menilai, karena isu yang diangkat terkait kebutuhan dasar masyarakat maka wajar jika para kandidat saling setuju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau dari sisi isunya sendiri ya pasti semua pihak akan sepakat karena kalau tidak itu akan memberikan persepsi yang tidak positif dari sisi pemilih," kata Wawan saat dihubungi wartawan, Senin (5/2/2024).
"Ini yang membuat kenapa debat semalam itu menjadi tidak seru. Saling serang menyerangnya tidak begitu seru, karena ya memang ini terkait dengan kebutuhan-kebutuhan mendasar yang dibutuhkan masyarakat," imbuhnya.
Selain minim serangan dan lebih banyak saling setuju, pada debat terakhir ini para capres lebih substansial ketika berbicara program.
"Ya kalau kita lihat ya memang menjadi sangat programatik ya gimiknya sangat sedikit, tetapi program yang lebih banyak dimunculkan dan cara yang bisa untuk memenuhi kebutuhan yang semalam didiskusikan," ujarnya.
![]() |
Performa Anies Baswedan
Wawan mengatakan, penampilan Anies Baswedan terlihat lebih kalem saat debat semalam.
"Pak Anies keliatan jauh lebih kalem. Orang mungkin berharap Pak Anies juga tetap agresif seperti 1 dan 3 tapi semalam lebih kalem ya, dan mencoba untuk ya tidak melakukan serangan-serangan secara terbuka," kata Wawan.
Anies, lanjutnya, dinilai mencoba menunjukkan penguasaan pada bidang-bidang yang semalam didiskusikan. Terutama kelihatan sangat percaya diri ketika bicara soal pendidikan.
Meski begitu, Wawan menilai Anies sempat kehilangan momentum di awal debat. Tapi mulai bisa menemukan momentum saat masuk tema pendidikan.
"Memang selama ini beliau banyak bekerja dan bergerak di bidang itu (pendidikan). Meskipun di awal kita lihat 01 kelihatan agak menurun performanya kelihatan kurang firm terkait dengan isu-isu digital, teknologi. Tapi kemudian menemukan momentumnya ketika masuk ke isu pendidikan," bebernya.
Wawan melanjutkan, Anies juga berusaha meraih dukungan berbagai pihak dengan penggunaan bermacam-macam bahasa. Termasuk mengutip ayat Al-Qur'an untuk menunjukkan kedekatan dengan kelompok Islam.
"Misalkan menggunakan bahasa isyarat sedikit di awal kemudian mencoba untuk inklusi menggunakan pilihan kata yang bukan hanya Indonesia tetapi juga bahasa daerah. Kemudian juga (mengutip) ayat Al-Qur'an untuk menunjukkan kedekatan dengan kelompok Islam dan seterusnya," jelasnya.
Performa Prabowo Subianto
Dalam debat semalam, Prabowo dinilai tampil lebih siap daripada debat sebelumnya.
"Ya 02 mencoba untuk stick and firm pada apa yang direncanakan dan apa yang ingin dilakukan sehingga kemudian tetap fokus pada apa yang menjadi rencananya dalam proses debat kemarin," urainya.
Selain itu, Prabowo bisa menjabarkan dan memberikan tawaran yang lebih konkret. Dia mencontohkan seperti janji akan menambah fakultas kedokteran, makan gratis, dan penambahan dokter.
"Nomor 2, saya lihat itu mencoba untuk lebih konkret tawaran-tawarannya apa, ke semua elemen yang kira-kira menjadi bagian dari debat atau yang menjadi subjek," bebernya.
"Jadi politiknya adalah politik distribusi kelihatannya Pak Prabowo semalam itu. Konkretnya kan ke situ," imbuhnya.
![]() |
Performa Ganjar Pranowo
Sementara itu, Ganjar justru tampil sangat agresif di debat terakhir dengan menyerang tidak langsung ke Prabowo. Dicontohkannya serangan itu seperti soal isu politik terkini, bansos dan lain sebagainya.
"Nah 03, ini kelihatannya Pak Ganjar mencoba untuk firm dan jauh lebih keras untuk beberapa isu tertentu termasuk yang paling kalau boleh saya katakan termasuk paling agresif," jelasnya.
"Pak Ganjar saya kira mencoba melakukan itu tetapi yang diserang juga tidak secara langsung 02, tetapi policy secara umum yang disinyalir memberikan keuntungan kepada 02," ucapnya.
Meski demikian, Wawan menilai masing-masing kandidat memiliki stand poin yang berbeda untuk masing-masing isu. Mereka mencoba untuk menunjukkan dan memberikan semacam penegasan terkait karakter, dan dari sisi program yang dilakukan.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi