Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.
Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Kamis 1 Februari 2024 merupakan hari biasa, Tahun Liturgi BII; Perayaan Santa Brigida, Biarawati. Santo Severus, Uskup; dengan warna Liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang kewajiban manusia yang beriman, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 1 Februari 2024
Bacaan Imamat 13:1-2, 44-46;
- Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun:
- "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, imam-imam itu.
- Maka orang itu sakit kusta, dan ia najis, dan imam harus menyatakan dia najis, karena penyakit yang di kepalanya itu.
- Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
- Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.
Bacaan 1 Korintus 10:31-33, 11:1;
- Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
- Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.
- Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
- Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
Bacaan Markus 1:40-45
- Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
- Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
- Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
- Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
- "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka."
- Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Renungan
Peristiwa penyembuhan orang kusta menggambarkan betapa Allah ingin agar umat manusia selamat. Setelah orang kusta disembuhkan, Yesus menyuruh dia untuk pergi memperlihatkan dirinya kepada imam serta membawa korban pentahiran menurut hukum Musa.
Itulah kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang yang sakit kusta dan sembuh. Yesus mengingatkan hal tersebut kepada orang kusta, agar orang yang menerima kasih karunia Allah jangan sampai lupa melakukan kewajibannya sebagai manusia.
Di dalam hidup sadar atau tidak, kita menerima aneka karunia; kita disembuhkan; kita diberi sukacita; kita diberi rezeki; kita dianugerahi keberhasilan dalam belajar; dan masih banyak anugerah lainnya.
Selayaknya kita menanggapi karunia Allah dengan bersyukur. Selayaknya kita tidak menuntut Allah berbuat ini dan itu. Selayaknya kita laksanakan kewajiban kita untuk beribadat.
Sikap bersyukur atas karunia Allah memberi kita energi baru. Bersyukur memungkinkan kita memiliki harapan. Bersyukur memungkinkan kita memiliki sukacita. Bersyukur memungkinkan kita mengalami kesegaran batin.
Oleh karena itu kita perlu tinggalkan sikap kita yang seringkali lalai bersyukur dan lupa menjalankan kewajiban-kewajiban kita sebagai kaum beriman.
Kita perlu tinggalkan sikap hanya menuntut supaya Allah memenuhi kebutuhan kita. Kita perlu menunjukkan iman dan penyerahan diri kepada kepada Allah. Kita perlu tampilkan ketaatan dan kesetiaan kita kepada-Nya.
Tuhan, terkadang kami seperti orang kusta yang hanya melihat kesembuhan secara fisik saja. Kami juga kurang merenungi dan mengucap syukur atas karunia yang telah Engkau berikan kepada kami.
Bantulah kami agar tahu bersyukur. Teguhkan kami dan berilah kami keberanian untuk mewartakan perbuatan Yesus dengan sepenuh hati demi keselamatan jiwa sesama manusia. Amin.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Kamis, 1 Februari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan