Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.
Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Selasa 30 Januari 2024 merupakan Tahun Liturgi BII; Peringatan Santo Gildas, Pengaku Iman. Santo Joseph Freinademetz, Imam; dengan warna liturgi putih.
Mengangkat tema tentang iman & kesembuhan, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 30 Januari 2024
Bacaan 2 Samuel 18:9-10, 14, 24-30;
- Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.
- Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya: "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin."
- Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.
- Adapun Daud duduk di antara kedua pintu gerbang sedang penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja.
- Berserulah penjaga memberitahu raja, lalu raja berkata: "Jika ia seorang diri, maka kabar yang baiklah disampaikannya." Sementara orang itu mendekat, penjaga itu melihat seorang lain datang berlari, lalu penjaga itu menyerukan kepada penunggu pintu gerbang, katanya: "Lihat, ada lagi orang datang berlari, seorang diri." Berkatalah raja: "Itupun pembawa kabar yang baik."
- Sesudah itu berkatalah penjaga: "Aku lihat cara berlari orang yang pertama itu seperti cara berlari Ahimaas bin Zadok." Berkatalah raja: "Itu orang baik, ia datang membawa kabar yang baik."
- Lalu Ahimaas berseru, katanya kepada raja: "Selamat!" Kemudian sujudlah ia menyembah kepada raja dengan mukanya ke tanah serta berkata: "Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah menyerahkan orang-orang yang menggerakkan tangannya melawan tuanku raja."
- Lalu bertanyalah raja: "Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab Ahimaas: "Aku melihat keributan yang besar, ketika Yoab menyuruh pergi hamba raja, hambamu ini, tetapi aku tidak tahu apa itu."
- Kemudian berkatalah raja: "Pergilah ke samping, berdirilah di sini." Ia pergi ke samping dan tinggal berdiri.
Bacaan Markus 5:21-43
- Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
- Datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
- Dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
- Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
- Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
- Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
- Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
- Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
- Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
- Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
- Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
- Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
- Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
- Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
- Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
- Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
- Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
- Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
- Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
- Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
- Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
- Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
- Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Renungan
Mujizat yang dibuat Yesus membuat banyak orang takjub. Maka tidak heran kalau banyak orang mengikuti Dia untuk mendengar ajaranNya dan meminta penyembuhan dariNya.
Dalam kisah Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan, bisa kita lihat ada dua bentuk iman, yaitu iman yang berasal dari diri sendiri dan iman yang berasal dari orang lain.
Dalam kasus Yesus membangkitkan anak Yairus, kebangkitan itu dilakukan atas dasar belas kasihan Allah dan iman orang tua atau orang dari luar diri anak yang dibangkitkan itu. Dengan kata lain, bahwa orang lain bisa diselamatkan dengan doa yang kita panjatkan.
Berdoa untuk mereka yang sakit, mereka yang berkesusahan, bagi para arwah dan lain sebagainya adalah bentuk doa yang terarah untuk kepentingan orang lain. Yang dilihat adalah iman orang yang menyampaikan doa, bukan orang yang membutuhkan doa.
Dalam kasus penyembuhan seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun, penyembuhan itu terjadi oleh karena iman dari si penderita sakit. Iman dari perempuan tersebut telah menyelamatkan dan menyembuhkan dirinya sendiri.
Ia percaya hanya dengan menyentuh jumbai jubah Yesus maka ia akan sembuh. Iman yang besar itulah yang telah mengeluarkan rahmat kesembuhan Allah atas diri perempuan tersebut. Kita juga dituntut untuk memiliki iman yang besar, karena hanya dengan iman kepada Allah kita dapat selamat.
Ya Allah Yang Rahim, berikan kami iman yang kuat seperti kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan. Tambahkan kepercayaan kami di kala kami goyah.
Teguhkan kami di kala kami putus asa. Biarlah di dalam penderitaan kami justru semakin mengandalkan Engkau saja satu-satunya Penyelamat kami.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Selasa, 30 Januari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.
(cln/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu