Polresta Sleman menangkap Elwizan Aminudin (42) atau biasa disapa dokter Amin. Elwizan terungkap sebagai dokter gadungan dan pernah menangani PSS Sleman maupun Tim Nasional Indonesia kelompok umur, mulai U-16 dan U-19.
Dalam rilis di aula Polresta Sleman, Elwizan dihadirkan secara langsung. Dia berpakaian tahanan dan mengenakan masker. Selain itu, Elwizan masih tampil dengan ciri khasnya, yakni rambut kuncir.
Dia digiring oleh petugas menuju ruang konferensi pers. Selain menghadirkan tersangka, polisi juga memajang barang bukti berupa ijazah palsu, fotokopi KTP, NPWP, dan surat keterangan dari Universitas Syiah Kuala Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi mengatakan, pelaku dapat ditangkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
"Atas partisipasi masyarakat kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka atas kegiatan pemalsuan dokumen yang seolah-olah dia seorang dokter," kata Ardi saat rilis kasus, Selasa (30/1/2024).
Gabung PSS pada Maret 2020
Ardi mengatakan, awalnya pada Februari 2020 PT PSS membutuhkan dokter dan menghubungi Elwizan. Tersangka lalu mengirimkan soft copy ijazah dan daftar riwayat hidup ke manajemen klub. Sejak itu tersangka resmi menjadi dokter tim.
"Maret 2020 mulai bekerja dan mendapat upah Rp 15 juta per bulan. Bahkan di akhir kegiatannya yang bersangkutan sebagai tersangka mendapat gaji Rp 25 juta per bulan berikut bonus," katanya.
Lalu kedoknya mulai terbongkar pada November 2021. Elwizan waktu itu sempat berpamitan pulang ke Palembang dengan alasan orang tuanya sakit dan tidak kembali lagi ke Sleman.
"Tersangka dilaporkan pada 3 Desember 2021," ucapnya.
Akibat peristiwa itu, PT PSS mengalami kerugian mencapai Rp 245 juta atas gaji dan bonus yang diberikan ke tersangka.
Bertahun-tahun kabur, tersangka kemudian bisa ditangkap. Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian bilang tersangka ditangkap di rumahnya di Bogor.
"Tanggal 24 Januari ditangkap di Cibodas," kata Adrian.
Tersangka dijerat Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun atau Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun.
Sebelumnya, manajemen PSS Sleman menempuh jalur hukum dan resmi melaporkan Elwizan Aminudin ke Polres Sleman karena terungkap sebagai dokter gadungan.
Elwizan sendiri telah mengundurkan diri dari PSS Sleman pada 1 Desember 2021. Namun bukan berarti kasus ini berhenti. Direktur Operasional PT PSS kala itu, Hempri Suyatna didampingi tim hukum PT PSS telah melaporkan kasus ini pada Jumat (3/12/2021).
Ia membawa berkas lengkap berupa bukti kontrak dan berkas verifikasi ijazah dari Universitas Syiah Kuala Aceh milik Elwizan.
"Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan. Kemudian berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu," kata Hempri kepada wartawan saat itu, Sabtu (4/12/2021).
Kasus dokter gadungan ini langsung menyita perhatian. Apalagi Elwizan pernah menjadi dokter beberapa klub seperti Persita, Barito Putera, Bali United, PS Tira, Kalteng, bahkan Timnas Indonesia U-19.
"Setelah verifikasi data dari pihak Polres Sleman, laporan kami sudah diproses. Kami mendapatkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi, Nomor: STTLP-B/1573/XII/2021/SPKT/POLRES SLEMAN/POLDA DIY," imbuhnya.
![]() |
Namanya Tak Terdaftar di Konsil Kedokteran Indonesia
Awal mula geger dokter gadungan ini mencuat di media sosial setelah akun seorang kardiolog menuding Elwizan Aminuddin sebagai dokter gadungan. Salah satu indikasi tidak ada namanya di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Dirut PT PSS kala itu, Andy Wardhana Putra angkat bicara soal kasus ini. Andy menjelaskan dokter Amin sendiri sudah tidak bersama tim sejak beberapa pekan lalu. Andy juga mengatakan per Rabu (1/12), Amin telah mengajukan pengunduran diri secara verbal kepada manajemen.
"Sudah meninggalkan PSS hampir dua minggu. Waktu itu dia izin karena ibunya sedang kritis. Akhirnya kemarin siang dia mengajukan pengunduran diri verbal karena harus menjaga ibunya dan belum bisa kembali ke Sleman," kata Andy saat dihubungi wartawan saat itu, Kamis (2/12/2021).
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron
Gelagat Anggun Sopir Bank Gondol Rp 10 M Sebelum Ditangkap