Jembatan yang menjadi akses utama menuju objek wisata Pantai Trisik di Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo, ambles. Akibatnya jembatan ini ditutup untuk mobil dan kendaraan besar.
Jembatan ini terletak di Dusun 13 Sidorejo, Banaran, Galur, Kulon Progo. Persisnya di depan Tempat Pemungut Retribusi (TPR) Pantai Trisik.
Dari pantauan detikJogja di lokasi siang ini, jembatan yang membentang di atas Sungai Gonzairo itu dalam kondisi rusak parah. Bagian tengahnya ambles hingga membuat aspal pelapis jembatan retak. Fondasi jembatan juga terlihat miring bahkan nyaris ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencegah kerusakan semakin parah, warga dan aparat sekitar telah memasang penghalang serta rambu di kedua sisi jembatan. Tujuannya untuk menghalau mobil dan kendaraan besar yang hendak melintas.
Sedangkan untuk pejalan kaki dan pengendara roda dua masih diperbolehkan lewat. Akan tetapi dianjurkan untuk hati-hati dan menggunakan lajur sisi selatan yang dinilai cukup aman karena masih tertopang tiang penyangga.
Warga setempat, Mbah Jos, mengungkapkan amblesnya jembatan diketahui pada Senin (29/1) petang. Penyebabnya diduga karena tumpukan enceng gondok dari persawahan yang nyangkut di tiang penyangga jembatan. Hal ini membuat struktur itu tidak kuat sehingga akhirnya miring dan nyaris ambruk.
"Kejadiannya habis Maghrib kemarin. Awalnya karena enceng gondok yang memenuhi bawah jembatan sehingga nggak bisa jalan itu. Akibatnya tiang penyangga gak kuat dan miring kaya gitu," ujarnya di lokasi Selasa (30/1).
Mbah Jos menuturkan peristiwa serupa pernah terjadi pada 1984 silam. Namun dampaknya tidak separah peristiwa kali ini.
"Sebelumnya sudah pernah tahun 1984, tapi belum pernah diperbaiki. Kemudian yang ini ini lebih parah. Sekarang tinggal satu tiang yang tengah itu," ucapnya.
Mbah Jos mengatakan kerusakan jembatan ini membuat warga terganggu. Pasalnya jembatan ini difungsikan sebagai akses utama bagi masyarakat yang ingin pergi ke sekolah , bekerja maupun berwisata.
"Sangat terganggu apalagi ini untuk anak sekolah jadi akses utama. Terus orang kerja dan tempat wisata juga. Dan sementara kan hanya bisa motor yang bisa lewat. Kalau mobil harus memutar jauh, sampai 20 menitan," ujarnya.
Lurah Banaran, Haryanta saat dimintai konfirmasi menuturkan amblasnya jembatan ini tak lepas dari usianya yang sudah tua. Diungkapkan bahwa umur jembatan itu berkisar 40 tahun yang berarti dibangun pada sekitar tahun 1980-an.
"Usianya kurang lebih sekitar 40 tahunan," ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya sudah berulang kali usul ke pemerintah agar dibuatkan jembatan baru. Namun, usulan itu belum ditindaklanjuti sampai sekarang.
"Karena jembatan ini memang sudah tua dan selayaknya diganti. Kami dari pemerintah Kalurahan Kapanewon dan masyarakat sudah usul agar diganti tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut," ujarnya.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan pihaknya sudah meninjau lokasi amblesnya jembatan di Banaran. Dari hasil pengecekan sementara, diketahui bahwa ada bagian tiang jembatan yang amblas.
"Kita cek hari ini yang jelas ada kerusakan ya. Jadi ini karena jembatan pakai model tiang, jadi ada satu atau dua tiang yang turun karena saya kira terkait fondasi yang dari jembatan ini bisa penyebab banyak barangkali terjadi penurunan tanah, kemudian juga karena pengaruh arus, penumpukan Enceng Gondok dan lain-lain," jelasnya.
Atas hal itu, DPUPKP Kulon Progo akan buat usulan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) selaku pihak berwenang untuk segera dilakukan tindak lanjut. Kemudian juga diupayakan ada pembangunan jembatan baru dengan struktur yang berbeda.
"Kalau untuk dari kita nanti harus usul ke perencanaan terkait pembuatan jembatan baru sebab ini akses vital masyarakat, harapannya jembatan baru ini kalau, balai besar (BBWSSO) disarankan tidak pakai tiang seperti ini sehingga tidak menghambat aliran air ataupun Enceng Gondok," ujarnya.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM