Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh 14 Rajab dan 3 Keutamaannya

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh 14 Rajab dan 3 Keutamaannya

Anindya Milgasita - detikJogja
Kamis, 25 Jan 2024 17:18 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi puasa rajab. Foto: Shutterstock
Jogja -

Tanggal 14 Rajab menjadi salah satu waktu yang dapat dipilih oleh seorang muslim untuk mengerjakan amalan puasa sunnah Ayyamul Bidh. Temukan bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dilengkapi dengan keutamaannya melalui paparan berikut.

Sebagai informasi, tanggal 14 Rajab jatuh pada 26 Januari 2024 berdasarkan perhitungan kalender Masehi. Pada tanggal tersebut diketahui bertepatan dengan Ayyamul Bidh, sehingga umat Islam dapat menunaikan ibadah puasa sunnah.

Mengutip dari buku 'Bidadari yang Dirindukan Surga' yang disusun oleh Danierra Primadani, disebutkan bahwa pengertian puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15, pada bulan Qomariah. Diketahui bahwa bulan Qomariah menggunakan sistem penanggalan kalender Islam atau Hijriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat puasa Ayyamul Bidh tanggal 14 Rajab akan jatuh pada Jumat, 26 Januari 2024, hendaknya bagi seorang muslim untuk mengamalkan ibadah tersebut. Lantas seperti apa bacaan niat puasa Ayyamul Bidh? Simak uraian penjelasannya di bawah ini.

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Tanggal 14

Sejatinya, bacaan niat puasa Ayyamul Bidh tanggal 14 sama seperti di tanggal 13 maupun 15. Sebelum menunaikan ibadah puasa sunnah Ayyamul Bidh, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa niat puasa terlebih dahulu. Dirangkum dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dapat diamalkan oleh kaum muslim:

ADVERTISEMENT

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

"Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi Ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah Ta'âlâ."

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Lantas seperti apa keutamaan puasa Ayyamul Bidh? Masih merujuk pada sumber yang sama, Ayyamul Bidh berarti hari-hari yang cerah. Ayyamul bidh juga dapat diartikan sebagai hari yang malamnya disinari bulan purnama.

Pada waktu tersebut seorang muslim dianjurkan untuk mengerjakan berbagai amalan, salah satunya puasa sunnah. Diketahui bahwa terdapat banyak keutamaan yang dapat diraih oleh umat Islam saat menunaikan puasa sunnah Ayyamul Bidh.

1. Amanat dari Rasulullah SAW

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh yang pertama adalah sebagai salah satu amanat dari Rasulullah SAW. Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disampaikan dalam buku 'Sehat ala Rasulullah' yang disusun oleh Muyassaroh. Disebutkan bahwa Abu Hurairah berkata:

"Kekasihku (yaitu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati. Pertama, berpuasa tiga hari setiap bulannya. Kedua, mengerjakan sholat dhuha. Ketiga, mengerjakan sholat witir sebelum tidur" (HR. Bukhari).

2. Dihitung Layaknya Puasa Setahun Penuh

Masih dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa sunnah Ayyamul Bidh memiliki fadilah (keutamaan). Salah satu di antaranya adalah mendapatkan ganjaran seperti berpuasa setahun penuh. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dzar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut, 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata, "Hadits ini hasan." (Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra), (I'ânatut Thâlibîn Juz II).

Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa terdapat salah satu hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan:

"Barangsiapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."

3. Mendapat Balasan Sepuluh Kali Lipat

Masih merujuk pada hadits yang telah disebutkan sebelumnya bahwa berpuasa Ayyamul Bidh disebut sebagai kebaikan yang akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Hal tersebut juga tercantum dengan jelas pada salah satu surat yang ada di dalam Al-Quran. Tepatnya dalam Surat Al-An'am ayat 160. Adapun bacaan lengkap dari Surat Al-An'am ayat 160 adalah sebagai berikut:

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ۝١٦٠

"Man jâ'a bil-ḫasanati fa lahû 'asyru amtsâlihâ, wa man jâ'a bis-sayyi'ati fa lâ yujzâ illâ mitslahâ wa hum lâ yudhlamûn."

Artinya: "Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan)."

(cln/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads