Jembatan dan ruas jalan Tawang-Ngalang di Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, yang retak dan ambles setelah diresmikan kini masih dalam proses perbaikan. Pengerjaannya dijadwalkan berlangsung hingga Senin pekan depan.
Pantauan detikJogja di lokasi, Kamis (25/1) siang, sejumlah pekerja sedang mengaspal satu lajur jalan di sebelah barat jembatan. Ada juga yang sedang mengerjakan pembatas jalan serta saluran irigasi di samping jembatan.
Di lokasi juga terdapat tiga truk pengangkut material dan satu alat berat penggilas aspal. Meski proses perbaikan masih berlangsung, jalan tersebut tetap bisa dilewati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penanggung jawab pengerjaan, Apri, mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah perbaikan setelah terjadi retakan itu.
"Ini pengamanan tanah, bronjong. Selain itu juga pengaman jalan. Insyaallah besok sudah selesai," kata Apri saat ditemui detikJogja.
Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Andi Kurniawan Dharma mengatakan perbaikan itu berlangsung sepekan, terhitung sejak Senin (22/1).
"Perbaikan selama seminggu, dari Senin kemarin sampai Senin depan," kata Andi kepada detikJogja melalui pesan singkat, Kamis (25/1/2024).
Perbaikan yang dilakukan, kata Andi, yakni pengecoran bahu jalan hingga pemasangan guard rail atau pengaman jalan. Pengerjaan tersebut masih dalam tanggung jawab penyedia jasa hingga 31 Desember 2024.
"Langkah-langkah perbaikan segera dilakukan karena masih dalam masa pemeliharaan penyedia jasa. Beton bahu jalan diambil untuk melihat seberapa dalam ambles dan pencopotan guard rail. Timbunan tanah yang ada dipadatkan kembali dengan menggunakan alat berat. Ditambahkan timbunan pilihan kembali untuk mendapat level sebelum turun," jelas Andi.
"Dipadatkan kembali dengan menggunakan alat berat dan ditunggu 1 hari agar diguyur hujan kembali untuk menambah padat. Dilakukan pengecoran beton bahu jalan kembali dan perbaikan aspal rusak yang terkena. Pemasangan guardrail kembali. Perbaikan masih dalam tanggung jawab penyedia jasa karena masa pemeliharaan masih berlangsung sampai dengan 31 Desember 2024," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, ruas jalan dan jembatan Tawang-Ngalang tersebut diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (18/1) lalu. Namun pada Senin (22/1) lalu didapati ruas jalan tersebut sudah retak.
Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUPESDM DIY, Andi Kurniawan Dharma menjelaskan usai dilakukan pengamatan oleh pihaknya yang mana selaku pemilik proyek ini, ditemukan penyebab kerusakan lantaran tanah labil di lokasi.
"Amblasnya bahu jalan tersebut dikarenakan tanah yang labil dan di titik yang amblas adalah muara air hujan karena jalan menanjak ditambah beberapa hari ini curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan bahu jalan retak dan amblas," jelas Andi saat dihubungi wartawan, Selasa (23/1/2024).
Andi melanjutkan, pada daerah yang terjadi ambles tersebut merupakan daerah timbunan. Ia bilang spesifikasi dan metode yang dilaksanakan pada saat pengerjaan konstruksi beton maupun timbunan juga sudah sesuai dengan kaidah teknis.
Selain itu, menurut Andi kondisi tanah yang labil membutuhkan waktu lama untuk bisa kokoh dan itu pun harus dibantu dengan curah hujan.
"Potensi-potensi kerusakan tetap ada mengingat cuaca ekstrem belakangan ini," bebernya.
Adapun untuk perbaikan, Andi mengatakan sudah langsung dilakukan oleh pihaknya serta kontraktor. Pasalnya masih masuk dalam masa pemeliharaan usai pembangunan.
"Oleh pihak kontraktor langsung ditindaklanjuti dan dilakukan perbaikan, karena masih masa pemeliharaan. Untuk masa pemeliharaan sendiri sesuai dengan kontrak pekerjaan berlaku selama 1 tahun dari Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO)," jelasnya.
"Perbaikan yang sekarang dilakukan adalah mengganti timbunan yang hilang terbawa air hujan dan menutup kembali dengan beton serta mengaspal kembali yang rusak," ujar Andi menambahkan.
Lebih lanjut, Andi menegaskan saat ini ruas jalan dan jembatan tersebut sudah sangat aman dilewati.
"Sangat aman (dilewati), jembatan sampai saat ini masih berfungsi normal," pungkasnya.
(dil/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas