Titiek Soeharto Minta Dukungan Nyaleg di Acara Mentan, Bawaslu: Pelanggaran

Titiek Soeharto Minta Dukungan Nyaleg di Acara Mentan, Bawaslu: Pelanggaran

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 24 Jan 2024 15:59 WIB
Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi saat meminta doa dan dukungan di acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Bantul Rabu (24/1/2024).
Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi saat meminta doa dan dukungan di acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani Provinsi DIY di Bantul, Rabu (24/1/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul angkat bicara soal caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto yang meminta doa dan dukungan di acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani yang diselenggarakan Kementerian Pertanian di area parkir Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Bantul, Muhammad Rifqi Nugroho mengatakan, pihaknya terus terang terlambat menerima informasi. Dia bilang, informasi kegiatan di Stadion Sultan Agung (SSA) hari ini baru diketahui pihaknya sekitar dua hari lalu.

"Tapi di luar itu kami langsung bergerak cepat. Karena begini, ini memang kegiatan yang diinisiasi resmi oleh pemerintah. Kemudian ini momennya rapat umum, momen politik ya. Tentu kami tidak menutup mata karena ada massa besar yang berkumpul," kata Rifqi kepada wartawan di SSA Bantul, Rabu (24/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi di acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani DIY di area parkir Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul, Rabu (24/1/2024).Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi di acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani DIY di area parkir Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul, Rabu (24/1/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Rifqi mengatakan, dalam Undang-Undang Pemilu, Bawaslu punya tugas dan kewenangan untuk menjaga kebijakan pemerintah atau netralitas pejabat setingkat lurah hingga gubernur.

"Jadi kami kemudian ke Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bantul untuk menyampaikan niat kami, untuk monggo (silakan) kegiatan ini tetap berlangsung, kami tidak punya kewenangan untuk melarang," ujar dia.

ADVERTISEMENT

"Tapi kewenangan kami adalah datang untuk mengawasi, menjaga agar kegiatan ini tidak ada unsur keterpihakannya," sambung Rifqi.

Dari hasil pantauan di lapangan, Rifqi mengaku tidak mengetahui jika Titiek Soeharto hadir dalam acara penyuluhan itu. Diduga terjadi pelanggaran saat Titiek meminta dukungan maju sebagai caleg DPR RI di acara instansi tersebut.

"Ya seperti yang kita sama-sama ketahui, pertama, kedatangan beliau kami tidak mengetahui informasinya. Jadi kami tahu setelah melakukan pengawasan. Kedua, memang sekilas kita menyaksikan ada unsur pelanggarannya," ucap Rifqi.

Rifqi menyatakan pihaknya akan segera menggelar rapat pleno untuk menentukan jenis pelanggaran dalam kegiatan tersebut. "Kami akan melakukan pleno untuk melakukan kajian di mana letak pelanggarannya," kata dia.

Rifqi menambahkan, pihaknya sudah melakukan pencatatan terkait temuan di acara tersebut. Nantinya, Bawaslu juga akan melakukan analisa untuk menentukan jenis pelanggarannya.

"Ya tentu secara ini ya, semua yang ada di sini sudah me-record dan melakukan pencatatan. Nanti hasilnya akan segera kami analisa, kami kaji. Bilamana terbukti sah sebagai bentuk pelanggaran, nanti tentunya kami akan segera melakukan tindak lanjut hingga klarifikasi. Kemudian, bila bukti-bukti itu kuat bisa dinaikkan ke unsur pelanggarannya," terang Rifqi.

"Karena di ruang pemilu ada tiga hal, etik, administrasi, dan pidana. Nah, nanti kita lihat masuk unsur mana, jika masuk ke unsur pidana nanti kita bawa ke Gakkumdu," pungkas dia.

Momen Titiek Soeharto Minta Doa dan Dukungan

Diberitakan sebelumnya, Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menghadiri acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani di area parkir Stadion Sultan Agung Bantul, Rabu (24/1/2024).

Pantauan detikJogja, acara ini dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam X, Pangdam Diponegoro, dan Kapolda DIY.

Backdrop di panggungnya bertulisan 'Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta, mendukung peningkatan produksi padi dan jagung nasional'. Dalam backdrop itu juga terpampang lambang Kementerian Pertanian dan lambang Pemprov DIY.

Saat memberikan sambutan, Mentan Amran mengundang Titiek Soeharto maju ke atas panggung.

"Di saat kami menteri, semua mesin pertanian yang dikirim ke Jogja itu karena usulan beliau. Kita minta dengan hormat Bu Titiek menyampaikan pesan, kesan, apa aja. Karena beliau mengajak kami datang khusus ke sini," kata Andi, Rabu (24/1/2024).

Di panggung, Titiek menyatakan terharu bisa bertemu ribuan petani dan penyuluh di DIY. Titiek juga mengatakan, Presiden Soeharto selalu menyebut penyuluh pertanian sebagai ujung tombak dari keberhasilan swasembada beras pada tahun 1984.

"Mudah-mudahan kerja keras mereka bisa lebih dihargai pemerintah dan ditingkatkan kesejahteraannya," ucap Titiek.

Setelah berbicara hal ihwal swasembada pangan, Titiek kemudian juga meminta doa dan dukungan para hadirin untuk maju sebagai caleg DPR RI.

"Dan dalam kesempatan yang baik ini, boleh, izin ya Pak Menteri. Saya mohon doa dan dukungan dari penjenengan sedoyo (anda semua), saya akan nyaleg sebagai anggota DPR RI dari dapil DIY, mohon dukungannya," kata Titiek.

"Kalau nanti saya terpilih dan dipercaya oleh masyarakat Jogja, saya akan memilih duduk di Komisi 4 yang membidangi pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan seperti yang sudah saya lakukan dulu tahun 2014," imbuh dia.

Setelah Titiek mengakhiri pidatonya, Mentan Amran mengungkapkan alasan dirinya meminta Titiek memberikan sambutan. Menurutnya, Titiek adalah orang yang kerap membawa nama Jogja dalam pembahasan soal pertanian.

"Kami juga selalu teringat akan mantan Presiden RI, Bapak Soeharto, yang berhasil membawa Indonesia swasembada pangan, dengan program revolusi hijaunya," kata Amran.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads