Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Profesor Haedar Nashir memberikan pesan terkait kampanye akbar yang dijadwalkan mulai hari ini. Haedar pun juga meminta supaya kampanye sebagai momentum mencerdaskan bangsa.
Diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menjadwalkan kampanye akbar capres dan cawapres dimulai pada Minggu hari ini (21/1/2024) hingga 10 Februari 2024 mendatang.
"Kampanye terbuka juga sebaiknya menjadikan momentum untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Haedar kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Jogja, Sabtu (20/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haedar juga meminta kepada para capres-cawapres supaya tidak mengedepankan argumen tak perlu. Sebab dalam pandangannya, debat kusir hanya akan berujung pada polemik dan pro kontra di masyarakat.
"Dan jangan menampilkan argumen, logika dan suasana yang justru menimbulkan panas, memancing dan sekaligus juga menimbulkan pro kontra," ujarnya.
Prof Haedar pun yakin, para capres-cawapres bisa berkampanye sembari mengedepankan hal-hal positif. Menurutnya, kampanye positif akan memberi dampak positif juga kepada masyarakat.
"Saya yakin kita bisa berkampanye menarik hati rakyat itu dengan hal-hal yang simpatik, dengan hal-hal yang konstruktif, positif dan sekaligus juga menggembirakan masyarakat," ucapnya.
Haedar mengatakan semua saran itu agar tidak ada lagi masyarakat yang terdampak atau semakin terbebani dengan adanya kampanye akbar.
"Kasihan bagi masyarakat yang masih susah hidupnya itu sudah susah hidup dibikin susah lagi oleh kampanye," katanya.
Perlu diketahui, kampanye akbar adalah sebutan untuk kampanye rapat umum. Kampanye akbar atau kampanye rapat umum merupakan salah satu metode kampanye dalam pemilihan umum (pemilu), yang mana pelaksanaannya ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Untuk Pemilu 2024, pelaksanaan kampanye rapat umum atau kampanye akbar diatur dalam Keputusan KPU (PKPU) Nomor 78 Tahun 2024 tentang Penetapan Jadwal Kampanye Pemilihan umum Melalui Metode Rapat Umum dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi