Apa Itu Badai Anggrek? Ini Penjelasan Proses Terjadinya

Apa Itu Badai Anggrek? Ini Penjelasan Proses Terjadinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 19 Jan 2024 13:17 WIB
Siklon tropis Anggrek per 18 Januari 2024
BMKG mengeluarkan peringatan badai Anggrek yang disebut juga sebagai siklon tropis Anggrek (Foto: Instagram BMKG)
Jogja -

Kini sedang ramai dibicarakan mengenai badai Anggrek atau siklon tropis Anggrek. Sejatinya, apa itu? Berikut ini sekilas penjelasan mengenai badai Anggrek dan proses terbentuknya.

Awal-mula hangatnya pembahasan mengenai badai Anggrek adalah siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada 16 Januari 2024. Disebutkan bahwa pada tanggal tersebut, Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta melihat pembentukan siklon tropis Anggrek di sekitar Samudera Hindia.

Tergantung kondisinya, badai Anggrek memiliki beberapa dampak yang patut untuk dipahami. Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang badai Anggrek atau siklon tropis Anggrek? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Badai Anggrek?

Nama lain dari badai Anggrek adalah siklon tropis Anggrek. Siklon tropis sendiri adalah badai dengan kekuatan yang besar. Rata-rata, sebuah siklon tropis memiliki radius 150 hingga 200 kilometer.

Fenomena alam ini terbentuk di atas lautan luas yang umumnya memiliki suhu permukaan hangat, lebih dari 26,5 derajat celcius. Sementara itu, secara teknis, siklon tropis berarti tekanan rendah non-frontal dengan skala sinoptik yang tumbuh di perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum paling tidak 34 knot pada lebih dari setengah wilayah di bagian pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

ADVERTISEMENT

Suatu siklon tropis dapat berlangsung selama tiga hingga 18 hari. Badai siklon tropis akan hilang atau melemah tatkala ia memasuki lautan dengan suhu dingin. Mengapa? Karena energinya berasal dari lautan hangat.

Jika terjadi di wilayah sekitar India atau Australia, maka fenomena ini akan disebut dengan istilah siklon. Di Samudera Pasifik Barat disebut badai tropis atau topan, sedangkan di Samudera Atlantik dinamai hurricane.

Mengutip detikNews, nama "Anggrek" diberikan oleh BMKG Indonesia dan sudah diakui oleh dunia. Nama tersebut dicetuskan pada tahun 2010 dengan alasan yang menarik. Alasannya adalah agar suatu siklon tropis yang muncul tidak dianggap sebagai hal buruk. Hal ini juga berguna untuk membuat tenang masyarakat sehingga situasi menjadi terkendali.

Lebih lanjut, BMKG telah memberi nama-nama bunga bagi pelbagai jenis siklon tropis, di antaranya adalah anggrek, bakung, cempaka, dan dahlia. Nantinya, setiap siklon baru yang muncul, akan dinamai dengan nama bunga juga.

Tri Susanti dalam buku "Mengenal Siklon Tropis dan Pengaruhnya untuk Indonesia" menulis bahwa siklon tropis Anggrek 2024 ini bukan yang pertama kalinya. Dulunya, siklon tropis Anggrek pernah terjadi di tahun 2010, tepatnya dari tanggal 30 Oktober hingga 4 November.

Kehadirannya menyebabkan cuaca tidak menentu, lengkap dengan hujan badai dan petir selama beberapa hari. Untuk tahun 2024 ini, BMKG Jogja menghimbau masyarakat untuk waspada dengan potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi selama beberapa hari ke depan sebagaimana ditilik dari laman BPBD Jogja.

Kategori Siklon Tropis

Tahukah detikers bahwa siklon tropis memiliki kategorisasinya tersendiri? Ditilik dari laman resmi National Oceanic and Atmospheric Administration, sebuah siklon tropis dikategorikan menjadi 5.

Kategori 1

Kategori pertama memiliki kecepatan 74-95 mil per jam, 64-82 knot, atau 119-153 kilometer per jam. Nampaknya, badai Anggrek yang tengah dipantau BMKG termasuk ke dalam kategori ini sebagaimana dilihat detikJogja dari unggahan akun Instagram @infobmkg.

Kategori 2

Pada kategori kedua, kecepatannya adalah 96-110 mil per jam, 83-95 knot, atau 154 hingga 177 kilometer per jam. Untuk rumah yang dibangun dengan buruk, besar kemungkinan atapnya akan mengalami kerusakan. Lebih lanjut, hanya pohon-pohon berakar dangkal yang dapat patah atau tumbang jika terkena badai ini.

Kategori 3

Selanjutnya adalah kategori ketiga yang berkecepatan 111-129 mph (miles per hour), 96-112 knot, atau 178-208 kilometer per jam. Siklon tropis kategori 3 dapat menyebabkan kerusakan parah. Ia dapat membuat pepohonan tumbang, memecahkan jendela kaca, dan membuat kerusakan besar pada atap rumah.

Kategori 4

Kategori ini memiliki kecepatan 130-156 mph, 113-136 knot, atau 209-251 kilometer per jam. Jika terkena badai siklon tropis kategori 4, rumah yang tidak didesain dengan baik akan runtuh secara total.

Kategori 5

Kategori terakhir siklon tropis melaju lebih dari 157 mph, 137 knot, atau 252 kilometer per jamnya. Pada kategori ini, badai memiliki kekuatan perusak paling tinggi. Fenomena ini dapat menghancurkan mobil, rumah, hingga mencabut pohon dari akarnya.

Proses Terbentuknya Badai Anggrek

Menyadur penjelasan dari Bureau of Meteorology Australian Government, terdapat beberapa tahapan terbentuknya sebuah siklon tropis. Di bawah ini penjabaran masing-masing tahapannya.

  • Suhu air laut minimal harus berada pada angka 26.5 derajat celcius. Suhu panas tersebut akan memicu berkembangnya siklon tropis.
  • Sebuah siklon akan bermula sebagai siklon tropis rendah. Fenomena bertekanan rendah ini kemudian menyebabkan udara hangat dan lembab naik.
  • Tatkala udara hangat dan lembab naik, siklon tropis yang berkembang mulai berputar. Ketika ada badai petir di atas lautan tropis hangat bertekanan rendah, badai tersebut dapat membentuk pita dan berputar di wilayah bertekanan rendah.
  • Saat badai berputar, ia mulai menarik lebih banyak udara hangat dan lembab. Kemudian ketika udara mendekati pusat, ia akan berputar lebih cepat. Angin akan berubah menjadi lebih kencang dan menyedot udara secara lebih cepat
  • Sebagian udara yang lebih berat dan sejuk akan tenggelam ke wilayah bertekanan rendah di pusat siklon tropis. Kondisi demikian menciptakan mata siklon tropis yang tenang. Pada bagian mata, angin relatif tenang dan cerah. Justru di sekelilingnya, angin terkuat dan hujan besar berada.
  • Ketika kecepatan angin mencapai 63 kilometer per jam atau lebih, terbentuklah sebuah badai siklon tropis.

Nah, demikian penjelasan mengenai badai Anggrek atau siklon tropis Anggrek. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat, ya!




(ams/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads