Sejak dua hari belakangan, hujan disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut hal ini merupakan imbas dari kemunculan Siklon Tropis Anggrek.
"Ada pengaruh secara tidak langsung, di mana badai tropis Anggrek yang mendukung pembentukan wilayah konvergensi angin di wilayah pulau Jawa," ungkap Analisis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, M Nurhadi, saat dihubungi detikJogja, Jumat (19/1/2024).
Nurhadi menerangkan kemunculan hujan yang berlangsung secara terus menerus ini dipengaruhi oleh adanya konvergensi angin atau pertemuan massa udara di wilayah pulau Jawa. Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa, termasuk DIY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai 2 hari ke depan masih berpotensi hujan ringan-sedang di beberapa wilayah DIY," ucapnya.
Dilansir dari laman BMKG, siklon Tropis Anggrek sudah terdeteksi oleh Tropical Cyclone Warning Center TCWC BMKG pada 16 Januari 2024 lalu. TCWC mengidentifikasi adanya pembentukan 1 Siklon Tropis di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu, dan 1 Bibit Siklon di sekitar Utara Australia.
Sistem Siklon Tropis Anggrek ini berada di posisi 9.4Β° LS, 93.3Β° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 995 hPa.
Siklon ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Di antaranya meningkatkan ketinggian gelombang laut menjadi 1,25-2,5 meter Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan.
Lalu tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter di Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Perairan Kep. Enggano, serta Samudra Hindia Selatan Banten.
Dalam situasi yang sama juga ditemukan Bibit Siklon Tropis 99S yang terpantau di Australia bagian Utara, tepatnya di sekitar 16.7Β° LS 131.8Β° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 15-20 knot (28-37 km/jam). Bibit Siklon ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca seperti kenaikan gelombang laut dan meningkatnya curah hujan.
(cln/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi