Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu 17 Januari 2024: Berani Berkorban

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu 17 Januari 2024: Berani Berkorban

Santo - detikJogja
Rabu, 17 Jan 2024 04:00 WIB
Alkitab
Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu 17 Januari 2024: Berani Berkorban (Foto: Getty Images/Sasiistock)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Rabu 17 Januari 2024 merupakan Tahun Liturgi BII; Perayaan wajib Santo Antonius, Abas. Beata Rosaline Villeneuve, Pengaku Iman. Santo Sulpisius, Uskup dan Pengaku Iman; dengan warna Liturgi putih.

Mengangkat tema tentang berani berkorban dan mengambil risiko, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 17 Januari 2024

Bacaan 1 Samuel 17:32-33. 37. 40-51

  • Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."
  • Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."
  • Pula kata Daud: "Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! Tuhan menyertai engkau."
  • Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.
  • Orang Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa perisainya.
  • Ketika orang Filistin itu menujukan pandangan ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya.
  • Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud.
  • Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang."
  • Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu.
  • Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah,
  • Dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
  • Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu;
  • Lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.
  • Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.
  • Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.

Bacaan Markus 3:1-6

  • Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
  • Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
  • Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
  • Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
  • Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
  • Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Renungan

Yesus tidak pernah takut jika apa yang ia perbuat adalah suatu kebaikan, walaupun itu melanggar aturan. PrinsipNya adalah aturan dibuat untuk manusia, bukan manusia untuk aturan.

Sama halnya Yesus katakan, mana yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik, berbuat jahat atau memilih tidak berbuat apa-apa.

ADVERTISEMENT

Penyembuhan yang dilakukanNya pada hari Sabat, terhadap orang yang mati sebelah tangan sungguh mengambil resiko. Dia tahu bahwa banyak orang mau membunuhNya karena perbuatanNya yang selalu melanggar kesakralan hari Sabat.

Seperti yang sudah diramalkan, Ia akan dibenci oleh orang Farisi dan ahli Taurat dan dibunuh. Bagaimana kita menjalani hari Sabat jika kesusahan sesama tidak diperhatikan. Tuhan hadir dalam diri setiap manusia.

Allah tidak pernah terpisah dari manusia, walaupun manusia melupakanNya. Menghormati Allah tidak terjadi dalam satu hari. Penghormatan kepada Allah juga bukan semata hanya pada hari Sabat itu saja, tetapi relasi dengan sesama adalah bentuk penghormatan pada Allah.

Mampukah kita mengorbankan diri demi kepentingan orang lain? Pengorbanan adalah hal yang sulit dilakukan. Apalagi jika pengorbanan itu tidak dihargai. Kebanyakan orang rela berkorban karena suatu alasan materi.

Orang akan sulit memberi diri cuma-cuma untuk sesuatu yang tidak mendatangkan keuntungan pada dirinya, apalagi memberikan nyawanya untuk orang yang tidak dikenali. Yesus adalah Allah yang luar biasa. Kita tidak dapat mengukur kebijakan dan kasihNya kepada manusia.

Tuhan, jauhi kami dari sifat egois yang berlebihan, sifat memikirkan diri sendiri. Jadikanlah kami pembawa kebahagiaan, pembawa terang dan menjadi garam di tengah sesama kami. Kami juga memohon semoga ibadah yang kami jalankan tetap membawa kami padaMu dan pada semangat berkorban bagi sesama.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Rabu, 17 Januari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads