Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Pemkab sebetulnya telah melakukan sosialisasi terkait pembangunan TPST di Dingkikan. Namun ternyata masih ada yang memerlukan klarifikasi terkait pembangunan tersebut.
"Lalu saya sampaikan bahwa sejak ada rencana pembangunan TPST di Dingkikan itu pendekatan Pemkab sudah terintegrasi. Artinya TPST ini diintegrasikan dengan pembangunan infrastruktur di sekitar dusun-dusun yang terdampak itu, yaitu Dingkikan dan Ngepek," terangnya kepada wartawan di Rumah Dinas Bupati, Trirenggo, Bantul, Selasa (16/1/2024).
Integrasinya, kata Halim, pertama TPST Dingkikan bukan tempat pembuangan sampah. Pasalnya TPST adalah industri pengolahan sampah yang bahan bakunya itu sampah, baik organik dan nonorganik.
"Di sana ada pemilahan dan ada pengolahan. Nah, sehingga setiap hari sampah yang masuk langsung diolah sekitar 30 ton," ujarnya.
Hasil olahan itu nantinya menjadi bahan baku sektor industri dan pertanian. Rinciannya, untuk sampah organik menjadi pupuk dan yang sampah nonorganik menjadi bahan baku untuk industri lanjutan.
"Dengan demikian tidak akan terjadi penumpukan sampah karena memang bukan tempat pembuangan sampah. Apalagi, saat ini tidak ada pemkab yang hari ini menggunakan sistem sanitary landfill, itu sudah ketinggalan zaman. Jadi kita jamin polusi itu kita tekan semaksimal mungkin salah satunya bau," katanya.
Apalagi, sekarang sudah banyak teknologi penghilang bau. Bahkan, ahli lingkungan banyak yang sudah menemukannya dan Pemkab Bantul akan menerapkan hal tersebut.
"Pemerintah juga akan membangun infrastruktur secara luas, misal akses jalan, penerangan jalan dan lain-lain. Kedua, Pemkab melakukan perbaikan sarana publik, seperti taman kanak-kanak (TK)," ujarnya.
"Kemudian instalasi TPST memerlukan minimal 30 orang dan nanti kita prioritaskan untuk masyarakat setempat. Mungkin ini yang belum dipahami masyarakat dan tadi akhirnya masyarakat memahaminya," lanjutnya.
Sementara itu, Lurah Argodadi, Prayitno mengatakan hari ini mengantarkan tokoh masyarakat di Dingkikan untuk bertemu dengan Bupati Bantul. Pasalnya, masyarakat ingin meminta penjelasan detail soal pembangunan TPST.
"Hari ini sowan (mengunjungi) Pak Bupati nderekke (mengantarkan) warga Dingkikan terkait pendirian TPST, minta penjelasan terkait dengan ke depannya seperti apa setelah berdirinya TPST," katanya.
Hasilnya, kata Prayitno, warga Dingkikan menerima pembangunan TPST. Hal itu setelah Bupati Bantul menjanjikan beberapa hal.
"Serta ada penjelasan masyarakat bisa menerima, mudah-mudahan semua bisa terealisasi apa yang dijanjikan Bupati. Yang penting tidak ada dampak (negatif) bagi masyarakat," ujarnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Argodadi, Muhammad Hisyam Hisyam juga mengungkapkan, warga Dingkikan akhirnya tidak melanjutkan penolakan karena Pemkab menjanjikan tidak ada pencemaran. Selain itu, Pemkab bakal membangun beberapa infrastruktur di Dingkikan.
"Karena dijanjikan itu tidak ada dampak buruk bagi warga Dingkikan, malah akan dibangun beberapa infrastruktur untuk Pedukuhan Dingkikan. Sehingga kami warga Dingkikan tidak ada alasan lagi untuk menolak," ucapnya.
Namun, ada satu hal yang masih menjadi aspirasi warga yaitu mempercepat sosialisasi. Menurutnya, sosialisasi itu harus menyasar semua masyarakat.
"Cuma kita masih satu lagi minta sosialisasi secara umum. Kalau bisa lebih cepat lebih baik untuk sosialisasinya," imbuhnya.
(apl/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa