Ribuan Pemilih Pemula di Gunungkidul Belum Punya e-KTP, Dinas Jemput Bola

Ribuan Pemilih Pemula di Gunungkidul Belum Punya e-KTP, Dinas Jemput Bola

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Senin, 15 Jan 2024 14:40 WIB
Program jemput bola perekaman e-KTP di SMK Kesehatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Senin (15/1/2024).
Program jemput bola perekaman e-KTP di SMK Kesehatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Senin (15/1/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Sebulan sebelum Pemilu 2024, ada banyak siswa di Kabupaten Gunungkidul yang memiliki hak pilih namun belum mempunyai e-KTP. Dukcapil Gunungkidul pun melakukan jemput bola ke sekolah.

"Ada 749 siswa yang sudah berusia 17 tahun lebih belum memiliki e KTP di Gunungkidul. Sedangkan yang menginjak usia 17 tahun pada 14 Februari mendatang ada 2.885 siswa (yang belum memiliki e-KTP)," kata Kepala Dukcapil Gunungkidul, Markus Tri kepada wartawan di SMK Kesehatan Wonosari, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Senin (15/1/2024) siang.

Markus mengatakan layanan jemput bola itu dilakukan agar siswa tidak perlu datang ke dinas untuk melakukan perekaman e KTP .

"Tidak perlu anak didik itu datang ke dinas untuk melakukan perekaman e KTP, kami proaktif datang di seluruh sekolah terutama dalam rangka sukses Pemilu tahun 2024," ujar dia.

"(Siswa yang) Memiliki hak pilih ini sudah memiliki data sebagai alat hukum, bukti untuk melakukan pemilihan umum. Ini bagian dari kita memastikan seluruh pemilih pemula ini sudah memiliki identitas KTP elektronik," sambung Markus.

Markus menargetkan pembuatan e-KTP di 22 sekolah setingkat SMA di Gunungkidul selesai pada 7 Februari mendatang.

"Targetnya di 22 sekolah, dalam hal ini tingkatan SLTA, selesai e-KTP nya. Targetnya 7 Februari selesai," ucap dia.

Pantauan detikJogja di SMK Kesehatan Wonosari pukul 11.30 WIB, sejumlah siswa kelas 12 Farmasi sedang melakukan proses pendaftaran e-KTP yang dilayani oleh Dukcapil Gunungkidul.

Tampak petugas mengambil foto siswa, cap sidik jari, rekam retina, dan mengumpulkan sejumlah data. Siswa tampak antusias mengikuti proses pendaftaran

"Ini sangat membantu karena dengan program ini kita tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Kalurahan," kata salah satu siswi SMK Kesehatan Wonosari, Raichita.

Siswi yang sudah berusia 18 tahun ini mengatakan program jemput bola ke sekolah ini mempermudah siswa dalam memperoleh e-KTP.

"Kalau membuat e-KTP (sendiri) kan harus izin pas kegiatan belajar mengajar," ujar Ketua OSIS SMK Kesehatan Wonosari itu.

Setelah memiliki e-KTP, Raichita mengaku akan menggunakan hak pilihnya saat Pemilu 2024.

Terpisah, Kepala SMK Kesehatan Wonosari, Bambang Pracoyo, menyebut pembuatan e-KTP ini juga bisa dimanfaatkan saat siswa mencari pekerjaan setelah lulus.

"Bagi anak-anak, ini mempunyai manfaat yang luar biasa. Nanti apabila anak-anak sudah lulus mau mencari pekerjaan ini tidak perlu mengurus KTP," kata Bambang.




(dil/ams)

Hide Ads