Gembong Narkoba Terkenal Kabur, Ekuador Dilanda Insiden Berdarah

Internasional

Gembong Narkoba Terkenal Kabur, Ekuador Dilanda Insiden Berdarah

Novi Christiastuti - detikJogja
Rabu, 10 Jan 2024 16:50 WIB
Police evacuate staff from the TC television channel station after a group of armed men broke onto their set during a live broadcast, in Guayaquil, Ecuador, Tuesday, Jan. 9, 2024. The country has seen a series of attacks after the government imposed a state of emergency in the wake of the apparent escape of a powerful gang leader from prison. (AP Photo/Cesar Munoz)
Foto: Situasi mencekam di Ekuador sejak kaburnya gembong narkoba berpengaruh pada Minggu (7/1/2024) waktu setempat (AP/Cesar Munoz)
Jogja -

Sejumlah peristiwa maut melanda Ekuador awal pekan ini sejak seorang gembong narkoba terkenal kabur dari penjara. Setidaknya 10 orang dilaporkan tewas, dua di antaranya adalah penegak hukum.

Dilansir detikNews yang mengutip AFP Rabu (10/1/2024), Pemerintah Ekuador bahkan menetapkan status darurat. Perburuan besar-besaran dikerahkan untuk menangkap si bandar narkoba itu.

Presiden Ekuador Daniel Noboa, yang baru menjabat pada November 2023, menegaskan situasi di negaranya sebagai 'konflik bersenjata internal'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dalam konferensi pers, kepala kepolisian setempat mengungkapkan terjadi rentetan serangan yang melanda kota pelabuhan Guayaquil pada Selasa (9/1) waktu setempat.

Dilaporkan setidaknya delapan orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam rentetan serangan di Guayaquil tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan terpisah di media sosial X, kepolisian setempat menerangkan ada dua personel penegak hukum telah 'dibunuh dengan kejam oleh sejumlah penjahat bersenjata' di Kota Nobol, yang terletak tak jauh dari Guayaquil.

Insiden berdarah ini tak lepas dari kaburnya gembong narkoba sekaligus gangster terkenal di Ekuador bernama Jose Adolfo Macias alias Fito. Dia dikenal sebagai pemimpin geng kriminal Los Choneros yang berpengaruh di negara Amerika Latin itu.

Fito diketahui kabur dari penjara dengan keamanan ketat di Guayaquil pada Minggu (7/1) waktu setempat. Dia melarikan diri saat polisi melakukan inspeksi.

Gembong narkoba itu telah menjalani 34 tahun hukuman penjara atas tindak kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba, dan pembunuhan sejak 2011 silam. Kali ini merupakan kedua kalinya dia kabur dari penjara. Pertama kali Fito kabur terjadi tahun 2013 lalu sebelum dia ditangkap kembali usai tiga bulan buron.

Menanggapi situasi itu, Noboa mengumumkan penetapan keadaan darurat dan pengerahan tentara selama 60 hari di jalanan dan penjara-penjara Ekuador terhitung sejak Senin (8/1) waktu setempat.

Keadaan darurat itu, menurut Noboa, akan memberikan "semua dukungan politik dan hukum" kepada anggota Angkatan Bersenjata Ekuador yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dalam pertempuran melawan "teroris narkotika".

Noboa menambahkan akan ada pemberlakuan jam malam mulai pukul 23.00 waktu setempat hingga pukul 05.00 waktu setempat setiap hari selama keadaan darurat berlangsung.

Kaburnya gembong narkoba itu dari penjara sempat memicu kerusuhan di penjara-penjara yang tersebar di enam provinsi di negara tersebut. Para sipir penjara di beberapa lembaga pemasyarakatan yang dilanda kerusuhan bahkan disandera. Namun dilaporkan tidak ada korban luka dalam kerusuhan itu.

Tidak hanya kerusuhan, sekelompok orang bersenjata juga menyerbu studio sebuah stasiun televisi publik di Guayaquil. Berdasarkan rekaman siaran langsung, kelompok bersenjata itu menyandera beberapa jurnalis dan staf TV.




(apu/ams)

Hide Ads