Timnas AMIN Klaim 7 Kali Acara Anies Dilarang di Berbagai Daerah

Timnas AMIN Klaim 7 Kali Acara Anies Dilarang di Berbagai Daerah

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 04 Jan 2024 16:23 WIB
Keluarga besar HMI resmi mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024. Dukungan ini diterima langsung oleh pasangan AMIN.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Foto: Andhika Prasetia
Sleman -

Ketua Tim Hukum Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir mengungkapkan acara calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dibatalkan di sejumlah daerah. Dia menyebut hingga saat ini ada tujuh acara yang dibatalkan.

Ari mengklaim pembatalan acara-acara Anies dilakukan oknum pemerintah atau penegak hukum. Dia lalu menyinggung dalam undang-undang, aparat negara maupun penyelenggara pemilu tidak boleh merugikan pihak tertentu.

"Undang-Undang Pemilu jelas ditegaskan aparat negara termasuk penyelenggara pemilu, polisi dan lainnya tidak boleh menguntungkan atau merugikan salah satu pihak," kata Ari di sela acara deklarasi Tim Hukum Nasional AMIN DIY, di Hotel The Rich, Sleman, Kamis (4/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ari memerinci acara Anies yang dibatalkan oleh oknum pemerintah atau penegak hukum. Pertama, Silaturrami Akbar Anies Baswedan dan Partai NasDem di Taman Ratu Sultanah Safiatuddin, Aceh.

Lalu ada acara senam bersama Anies di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Ketiga, safari politik Anies di Pekanbaru.

ADVERTISEMENT

"Pekanbaru, Riau, kalau ini oleh pihak kepolisian, yang tadi disampaikan Pak Muzakir, sebetulnya tidak perlu ada izin-izinan, sudah kewajiban mereka menjaga keamanan, kita cuma memberitahukan bahwa kami ingin melaksanakan ini," ungkapnya.

Selanjutnya, kegiatan Anies di Ciamis dan Tasikmalaya. Kemudian, pencabutan izin penggunaan gedung Indonesia Menggugat di Bandung, hanya beberapa jam sebelum acara di gelar.

Keenam, acara Desak Anies di Arena Terbuka Taman Budaya Provinsi NTB. Panitia harus memindahkan acara ke Amanah Food Court karena izin acara di lokasi sebelumnya dicabut.

"Yang betul-betul kita rasakan terakhir di NTB acara Desak Anies sudah lama prosesnya, perizinan sudah lama nggak ada masalah. Kemudian pada hari H tiba-tiba ada pemberitahuan nggak bisa dilaksanakan sehingga kita harus memindahkan massa yang hadir ke tempat lain, itu kan bukan upaya yang mudah," ucapnya.

Terakhir yakni acara di Padang. Pihaknya sudah lama mengajukan izin namun pada akhirnya acara harus dipindahkan.

"Nah terakhir kemarin di Padang, kejadian sama. Kita sudah mengajukan izin lama di pelataran istananya itu akhirnya dipindahkan juga," ujarnya.

"Jadi kalau Prof Ni'ma mengatakan enam jadi bertambah lagi menjadi satu lagi, menjadi tujuh dan kemungkinan akan bertambah lagi. Tapi kawan-kawan kami tidak takut," pungkasnya.




(rih/apu)

Hide Ads