Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menuai apresiasi saat melakukan siaran langsung (live) di TikTok. Dirinya mengaku sempat bingung dan tidak ada yang mendampinginya.
Anies diketahui menggelar live bertajuk 'Temani Saya di Jalan' pada Jumat (29/12) sekitar pukul 22.00 WIB, atau saat perjalanan dari kunjungannya di Jawa Timur. Dia berdialog dengan netizen, dan mendapatkan 302.700 viewers selama 27 menit.
Dalam live-nya, capres dari Koalisi Perubahan tersebut membebaskan warganet bertanya apa saja. Dia menerima sambutan positif di X, mulai dari pecinta K-Pop hingga anak muda yang sudah tidak mempunyai ayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengaku Spontan dan Sempat Kebingungan
Ditemui wartawan di Jogja Minggu (31/12/2023), Anies mengungkapkan dirinya spontan serta tidak ada yang mengajari maupun mendampinginya. Dia mengaku akan tetap melakukan hal serupa.
"Saya ya ngobrol aja, saya rasa saya akan meneruskan itu," ungkap Anies.
"Saya sebetulnya ketika memulai itu ya, mulai biasa aja, saya juga sendirian itu mulainya nggak ada yang nemani sama sekali. Malah saya sempat kebingungan ketika di ujung. Nggak ada yang dampingi, nggak ada persiapan khusus," sambungnya.
Berdialog adalah Caranya Menghormati Masyarakat
Pasangan dari calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini menjelaskan, berdialog dengan masyarakat merupakan caranya menghormati mereka. Termasuk, di platform media sosial.
"Nah saya ingin menghormati rakyat dengan memilih untuk dialog, yang serius, anda desak Anies, kemudian ke mana-mana juga diskusi, yang lebih santai ya ngobrol dengan anak-anak muda," jelas Anies.
"Saya kan memilih untuk berdialog dalam kampanye ini, berdialog apa saja. Boleh tanya apa saja dari mulai isu yang paling banyak dibicarakan sampai yang paling sensitif dibicarakan," lanjutnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini berkata, cara seperti live di TikTok lebih efektif untuk menampilkan gagasan dan pemikiran, dari pada hanya menggunakan baliho atau poster khas kampanye.
"Karena pada ujungnya ketika kewenangan itu diberikan maka seorang presiden akan diberikan tanda tangan yang bisa membuat keputusan bermacam-macam," jelas Anies.
"Dan keputusan itu harus mengandalkan pada ideologi, keputusan itu harus mengandalkan pada gagasan, keputusan mengandalkan pada pengalaman, pada prinsip, nah itu semua terlihat kalau dialog, tapi kalau pasang baliho ndak terlihat itu. Kalau pasang poster ndak terlihat," imbuhnya.
(apu/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan