Istri Paku Alam X Buat Sendiri Batik untuk Pernikahan Anaknya

Istri Paku Alam X Buat Sendiri Batik untuk Pernikahan Anaknya

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 03 Jan 2024 19:59 WIB
Jumpa pers Dhaup Ageng di Kompleks Pura Pakualaman,Β RabuΒ (3/1).
Foto: Jumpa pers Dhaup Ageng di Kompleks Pura Pakualaman,Β Jogja, RabuΒ (3/1/2024). (Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Pura Pakualaman akan menggelar Hajat Dalem Dhaup Ageng. Sang ibunda mempelai laki-laki BPH Kusumo Kuntonugroho, Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam membuat sendiri batik dan busana untuk pernikahan putranya tersebut.

"Diciptakan. Hampir semua yang berkaitan dengan itu adalah ciptaan beliau," jelas Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyo Wisroyo dalam jumpa pers di kompleks Pakualaman, Kota Jogja, Rabu (3/1/2024).

"Nanti juga akan menjumpai ageman (busana) yang cukup berbeda. Akan muncul satu ageman yang menjadi ciri khas Kadipaten Pakualaman," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Gusti Putri menceritakan proses pembuatan batik-batik yang akan dikenakan dalam acara Dhaup Ageng Pakualaman tersebut. Tema batik senada dengan tema Dhaup Ageng, yakni Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra.

"Karena saya mempunyai harapan memang Mas Bhismo itu konsen pada pendidikan, nah Bathara Indra itu juga Bathara yang pintar yang sarat akan ilmu pengetahuan," jelas istri Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X itu.

ADVERTISEMENT

"Untuk batik-batiknya, semua diolah dari batik Indra Widagda, nah batik ini memang batik Bathara Indra," lanjutnya.

Gusti Putri melanjutkan, dalam menciptakan batik ini, ia terinspirasi pada naskah kuno. Batik Indra Widagda yang dikenakan dalam Dhaup Ageng juga dikolaborasikan dengan batik-batik lain dan berbeda di masing-masing prosesi.

"Nah saya sudah menciptakan Batik Indra Widagda dari naskah Sestradisuhul. Dengan itu maka saya menciptakan banyak batik yang akan dipakai oleh Mas Bhismo," ungkapnya.

Seperti pada prosesi siraman, batik yang akan dikenakan diberi nama oleh Gusti Putri bernama Batik Indra Widagda Jatmika. Batik ini adalah kolaborasi batik Indra Widagda dengan batik Titik.

Lalu untuk prosesi Midodareni, mengenakan batik Indra Widagda Trajutrisna. Yakni hasil penggabungan batik Indra Widagda dengan batik Gringsing.

"Yang akan dipakai dalam Panggih dan Pahargyan (resepsi) pertama, itu saya juga membuat sendiri selama dua tahun. Indra Widagda Wagitoadi namanya," papar Gusti Putri.

"Untuk Pahargyan (resepsi) kedua saya memakai (batik) Parang untuk Mas Bhismo, Parang Seling Indra Widagda," imbuhnya.

Selain untuk kedua mempelai, Gusti Putri juga menyiapkan batik untuk orang tua mempelai dan beberapa anggota keluarga lainnya.

"Dan juga untuk orang tuanya, untuk kakaknya, panitianya, Abdi dalemnya, itu semua ada batiknya sendiri," tutupnya.

Untuk diketahui, Pura Pakualaman akan menggelar Hajat Dalem Dhaup Ageng Pakualaman atau pernikahan putra bungsu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X. Presiden Joko Widodo (Jokowi), para Duta Besar, dan para tamu penting lainnya bakal diundang dalam Dhaup Ageng Puro Pakualaman ini.

Dhaup Ageng ini adalah acara pernikahan putra bungsu KGPAA Paku Alam X dan GKBRAA Paku Alam, BPH Kusumo Kuntonugroho dengan dr. Laily Annisa Kusumastuti.

Resepsi pernikahan rencananya akan digelar dua kali yakni pada Rabu, 10 Januari 2024 dengan 1.500 tamu undangan dan Kamis, 11 Januari 2024 dengan 4.000 tamu undangan.

Resepsi hari pertama digelar mulai pukul 12.00 WIB. Tamu yang diundang di hari pertama ini adalah tamu-tamu VVIP, seperti Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin.




(apu/rih)

Hide Ads