Update Aktivitas Merapi: 8 Guguran Lava Arah Kali Bebeng dalam 6 Jam

Update Aktivitas Merapi: 8 Guguran Lava Arah Kali Bebeng dalam 6 Jam

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 02 Jan 2024 10:26 WIB
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (12/12/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 11 Desember 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 24 kali guguran lava dengan jarak luncuran maksimal 1.900 meter ke Kali Bebeng dan tiga kali guguran lava dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Kali Boyong, tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.
Ilustrasi. (Foto: Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (12/12/2023). - Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)
Jogja -

Gunung Merapi masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Tercatat delapan kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dalam kurun waktu enam jam.

Kondisi itu berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Selasa 2 Januari 2024 pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.

"Teramati 8 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter," tulis BPPTKG dalam keterangannya, Selasa (2/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.968 mdpl. Berada di perbatasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Magelang, Boyolali, Klaten, Jawa Tengah. Saat ini status Gunung Merapi Siaga.

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)," jelas BPPTKG.

ADVERTISEMENT

BPPTKG juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Yakni potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," lanjut BPPTKG.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads