Gunung Merapi Pagi-Siang Ini: 4 Kali Guguran Lava Arah Kali Bebeng

Gunung Merapi Pagi-Siang Ini: 4 Kali Guguran Lava Arah Kali Bebeng

Tim detikJogja - detikJogja
Rabu, 27 Des 2023 15:20 WIB
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (22/9/2023). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode tanggal 15-21 September 2023 terjadi perubahan morfologi kubah lava barat daya akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava dengan volume 2.858.600 meter kubik sedangkan kubah lava tengah sebesar 2.335.100 meter kubik. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Ngemplak, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (22/9/2023). Foto: Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah
Jogja -

Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Tercatat Merapi empat kali memuntahkan guguran lava ke arah Kali Bebeng.

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, Rabu 27 Desember 2023, teramati Merapi empat kali mengeluarkan guguran lava ke arah Kali Bebeng.

"Teramati 4 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.400 meter. Terdengar 1 kali suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," demikian keterangan tertulis yang dibagikan BPPTKG, Rabu (27/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih di Level III atau Siaga. BPPTKG pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi.

ADVERTISEMENT

Rekomendasinya adalah potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi," lanjutnya.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," imbuh BPPTKG.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads