Renungan Harian Katolik Hari Ini, Selasa 2 Januari 2024: Hak Diri dan Sesama

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Selasa 2 Januari 2024: Hak Diri dan Sesama

Santo - detikJogja
Selasa, 02 Jan 2024 04:00 WIB
ilustrasi berdoa alkitab
Foto: Ilustrasi renungan Katolik Selasa 2 Januari 2024 (Getty Images/rudi_suardi)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Selasa 2 Januari 2024 merupakan Tahun Liturgi BII; Perayaan wajib Santo Basilius Agung: Uskup, Pengaku Iman dan Pujangga Gereja. Santo Gregorius dari Nazianze: Uskup, Pengaku Iman dan Pujangga Gereja; dengan warna Liturgi putih.

Mengangkat tema tentang hak diri dan sesama, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 2 Januari 2024

Bacaan 1 Yoh. 2:22-28

  • Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
  • Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.
  • Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.
  • Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.
  • Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
  • Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu?dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta?dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
  • Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

Bacaan Yoh. 1:19-28

  • Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
  • Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
  • Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
  • Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
  • Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
  • Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
  • Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
  • Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
  • yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
  • Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Renungan

Dalam kejayaannya, Yohanes tetap merendah. Anggapan orang tentang dirinya tidak membuat ia meninggikan diri dan menjadi sombong. Yohanes tetap mengakui dirinya sebagai yang berseru-seru di padang gurun: "Luruskan jalan Tuhan", sebagaimana yang telah dikatakan Nabi Yesaya.

Yohanes memperlihatkan diri sebagai orang yang hanya membaptis dengan air; tidak lebih dari itu. Ia menolak anggapan orang tentang dirinya yang mengatakan bahwa, ia adalah salah seorang nabi, Elia, nabi yang akan datang bahkan Mesias.

ADVERTISEMENT

Untung saja, Yohanes bukan orang yang mengejar kedudukan, kekuasaan dan pengakuan diri serta nama baik. Kalau hal itu benar, pasti ia tidak menyerukan kedatangan Mesias, tetapi menyatakan diri sebagai sang Mesias itu.

Jika kita ditempatkan pada posisi Yohanes, barangkali kebanyakan dari kita melakukan kebalikan dari apa yang dibuat Yohanes. Siapa yang tidak mau mendapatkan nama dan kedudukan?

Kita semua kerap kali tergila-gila dengan hal ini. Marilah kita belajar kerendahan hati dari Yohanes. Ia menunjuk Tuhan kepada orang lain dan bukan dirinya sendiri.

Mari juga kita menjadi Yohanes lain yang membawa orang kepada Tuhan, yang membuka jalan dimana orang menemukan keselamatan. Hari ini kita juga merayakan pesta Santo Basilius Agung dan Gregorius Nazianze.

Keduanya berasal dari Turki. Mereka aktif menyampaikan pewartaan tentang Yesus yang sungguh Allah. Selain berkotbah, keduanya juga mendedikasikan diri pada pelayanan bagi orang miskin. Mereka menjadi seperti Yohanes yang membawa Yesus kepada umat.

Tuhan, semoga kami selalu sadar akan posisi diri kami. Apa yang menjadi hak kami adalah yang harus dijaga. Apa yang jadi hak orang lain adalah milik orang tersebut dan patut dihargai.

Semoga kami dijauhi dari mengingini hak sesama kami untuk menjadi hak pribadi. Bantulah kami agar dapat meneladani hidup Yohanes Pembatis maupun Santo Basilius Agung dan Gregorius Nazianze.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Selasa, 2 Januari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads