Apakah 2024 Tahun Kabisat? Ini Penjelasan Lengkap dan Perhitungannya

Apakah 2024 Tahun Kabisat? Ini Penjelasan Lengkap dan Perhitungannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 30 Des 2023 16:35 WIB
Ilustrasi tahun baru 2024.
Ilustrasi Apakah 2024 Tahun Kabisat? Ini Penjelasan Lengkap dan Perhitungannya (Foto: Getty Images/iStockphoto/Dilok Klaisataporn)
Jogja -

Jika membicarakan tahun, kita sering mendengar istilah tahun kabisat. Dalam tahun kabisat, hal yang paling identik adalah adanya tanggal 29 pada bulan Februari. Lantas, apakah tahun 2024 merupakan tahun kabisat?

Tahun baru 2024 tinggal menghitung jari. Berbagai perayaan telah marak dipersiapkan, mulai dari pesta kembang api, barbeku, konser, hingga acara menanti hitungan mundur secara bersama-sama.

Nah, untuk dapat mengetahui jawaban terhadap pertanyaan di atas, yuk, simak penjelasan berikut ini sampai habis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Tahun Kabisat?

Menyadur informasi dari laman resmi Departemen Matematika Institut Pertanian Bogor, tahun kabisat dibuat agar penanggalan yang digunakan sesuai dengan gerakan bumi untuk mengorbit matahari.

Mengacu pada sistem kalender Julian, bumi membutuhkan waktu sekitar 365 hari untuk dapat menyelesaikan putarannya terhadap matahari. Faktanya, waktu yang diperlukan adalah sekitar 365,25 hari.

ADVERTISEMENT

Karenanya, setiap empat tahun, ditambahkan satu hari, hingga menjadi 366 hari agar hitungan waktunya selaras. Tahun dengan penambahan satu hari itu disebut tahun kabisat.

Dalam tahun kabisat, bulan yang mendapat penambahan satu hari tersebut adalah Februari. Itulah sebabnya detikers hanya dapat menjumpai tanggal 29 Februari setiap empat tahun sekali.

Tahun yang disebut kabisat harus habis dibagi dengan 4. Sebagai contoh, tahun 2024, 2028, 2032, dan 2036. Perlu diingat, untuk tahun di abad baru, seperti 1900, 2000, dan 2001, juga mesti habis dibagi dengan 400. Sistem ini mulai digunakan terhitung pada 1582.

Apakah 2024 Merupakan Tahun Kabisat?

Setelah memahami apa itu tahun kabisat, sudah waktunya untuk membahas pertanyaan yang menjadi inti tulisan ini. Mengutip dari laman resmi Royal Museums Greenwich, 2024 merupakan tahun kabisat.

Sebelum 2024, tahun kabisat terakhir adalah 2020. Setelah 2024 usai, kita akan berjumpa lagi dengan tahun kabisat pada 2028, 2032, 2036, dan seterusnya.

Karena 2024 merupakan tahun kabisat, artinya, kita akan menjumpai tanggal 29 Februari. Pada 2024, bulan yang memiliki hari berjumlah 30 adalah April, Juni, September, dan November. Sementara bulan dengan total 31 hari adalah Januari, Maret, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember.

Sejarah Tahun Kabisat

Lalu, siapakah yang pertama kali mencetuskan tahun kabisat? Berdasar informasi dari laman lapyearday.com, adanya tahun kabisat tidak bisa dipisahkan dari jasa dua tokoh tersohor, Julius Caesar dan Pope Gregory XIII.

Pada 45 SM (Sebelum Masehi) Julius Caesar membuat kalender Julian. Kalender ini dibuatnya untuk menyempurnakan tanggalan sebelumnya yang kacau.

Pada kalender Julian, terdapat tambahan 24 jam setiap tanggal 24 Februari empat tahun sekali. Mengapa Februari? Saat itu, Februari adalah bulan terakhir setiap tahunnya.

Solusi dari Julius Caesar ini memang belumlah sempurna. Karenanya, Pope Gregory XIII kemudian membuat perubahan lagi pada 1582. Ia menciptakan kalender Gregorian yang hingga kini digunakan.

Akhir tahun yang sebelumnya terletak pada bulan Februari kemudian dipindah pada tanggal 31 Desember. Pope Gregory XIII juga membuat hitungan untuk menentukan tahun kabisat sebagaimana telah dituliskan di atas.

Nah, demikianlah penjelasan dari pertanyaan mengenai apakah 2024 merupakan tahun kabisat atau bukan. Semoga penjabarannya jelas ya, detikers!




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads