Potongan video Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengenai bacaan Al-Fatihah dan gerakan tahiyat akhir, menuai polemik di masyarakat. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai ungkapan Zulhas itu hanya guyonan saja.
"Guyonan, gitu," kata Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf kepada wartawan di Krapyak, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Sabtu (23/12/2023).
Bahkan, Gus Yahya, sapaan akrabnya menilai sudah banyak guyonan seperti itu bermunculan sebelum Zulhas melontarkannya. Gus Yahya menyebut hal tersebut hanyalah candaan semata dan tidak bermaksud melakukan penistaan agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin-kemarin banyak yang ndagel-ndagel gitu. Dagelan," ujarnya.
Terkait pernyataan Zulhas menimbulkan efek berantai di masyarakat, Gus Yahya menyebut karena ada yang mau membuatnya berefek berantai.
"Ya karena ada yang mau bikin berantai, kalau ndak ya (tidak akan berantai efeknya)," ucapnya.
Oleh sebab itu, Gus Yahya meminta masyarakat tidak perlu membesar-besarkan terkait pernyataan Zulhas tersebut. Karena sekali lagi, Gus Yahya menyebut jika sebelumnya guyonan seperti itu sudah banyak bermunculan.
"Jadi guyonan lama itu. Sebelum itu ada video Gus Muwafiq lah, ada ini lah, ndagel (guyonan) begitu semua," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah massa yang mengatasnamakan diri sebagai Front Jihad Islam (FJI) menggeruduk kantor DPW PAN DIY, Umbulharjo, Kota Jogja, Jumat (22/12). Mereka menuntut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta maaf karena telah melecehkan salat.
Koordinator FJI, Abdurrahman mengatakan aksi ini didasari oleh pidato Zulhas saat melakukan kunjungan ke Semarang beberapa waktu lalu. Dalam pidato tersebut, menurutnya, ada pernyataan Zulhas yang terkesan melecehkan salat.
"Di antaranya dia mengatakan habis baca Al Fatihah itu tidak ada 'Amin' (merujuk pada salah satu paslon), yang kedua itu saat tahiyat itu (jari) menjadi dua, katanya dengan dua ini sebagai bukti cintanya pada Prabowo," lanjut Abdurrahman.
"Kalau tidak ada permintaan maaf kita nuntut untuk secara hukum, proses hukum. Dari pengurus DPW PAN untuk mendukung juga proses hukum itu," imbuhnya.
Adapun hasil diskusi dengan pengurus DPW PAN DIY, lanjut Abdurrahman, pihak PAN DIY telah meminta maaf atas statement Zulhas tersebut. Usai diskusi tersebut, massa pun membubarkan diri dengan tertib.
(aku/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang