Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.
Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Jumat 22 Desember 2023 merupakan Pekan Ketiga Adven, Tahun Liturgi BII; Hari biasa; dengan warna Liturgi ungu.
Mengangkat tema tentang senantiasa membaharui diri, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 22 Desember 2023
Bacaan 1Sam 1:24-28
- Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.
- Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli;
- lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada TUHAN.
- Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.
- Maka akupun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.
Luk 1:46-56
- Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
- dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
- sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
- karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
- Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
- Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
- Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
- Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
- Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
- seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
- Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Renungan
"Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku" (ay 46-47). kita orang-orang beriman dalam dunia dewasa ini? Hemat saya, perayaan ini harus menginspirasi kita untuk menghayati "Revolusi Keselamatan Allah" yang terejawantah dalam 3 bidang kehidupan: Pertama, Revolusi Moral: "Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh yang Mahakuasa...Kasih-sayangNya turun temurun kepada orang yang takwa...dicerai-beraikannya orang yang angkuh hatinya." Orang yang hidup dalam persekutuan dengan Allah di dalam Kristus, Sang Juruselamat, otomatis akan terdesak untuk mati terhadap dosa dan kesombongan, karena Kristus sungguh Allah yang lemah-lembut dan rendah hati.
Bunda Maria sungguh menghayati desakan ini dalam hidupnya dan ia selamat sampai ke surga. Kita? Kedua, Revolusi Sosial: "Orang yang berkuasa diturunkannya dari tahta, yang hina-dina diangkatNya." Berhadapan dengan segala praktek penyalahgunaan kuasa dan berbagai praktek ketidakadilan, Allah tidak segan-segan menjungkirbalikkan segala tatanan kehidupan yang mapan dan cenderung menindas.
Allah senantiasa berpihak pada yang lemah tak berdaya dan diperlakukan secara tidak adil. Karena setiap orang ditebus dengan darah terindah Yesus Kristus, PuteraNya. Ketiga, Revolusi Ekonomi: "Orang lapar dikenyangkannya dengan kebaikan; orang kaya diusirNya dengan tangan kosong."
Tuhan menyelenggarakan kehidupan dengan memberi secukupnya kepada setiap orang. KebaikanNya selalu merupakan santapan rohani yang paling menyegarkan dan menghidupkan, sehingga orang yang melakukan kejahatan otomatis akan terusir jauh dari Tuhan, Sumber Segala Kebaikan dan Cinta. Kerajaan Allah memang radikal.
Ia kerap membolakbalikkan keyakinan dunia. Di dalam Allah semua orang diuji kemurnian batin dan diluruskan cara pikir yang "biasa" dan sudah dianggap "wajar" padahal sebenarnya salah. Kita perlu revolusi diri terus menerus dengan mencari apa sebenarnya yang Allah benar-benar inginkan.
Ya Tuhan jauhkanlah dari padaku segala macam ingat diri, kesombongan, kerakusan agar aku dapat membagi kasihMu kepada sesama. Semoga kami rela membaharui diri terus menerus oleh firman dan mau diubah oleh kasihMu. Amin.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Jumat, 22 Desember 2023. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM