Fitri, sapaannya, mengatakan bunga bangkai yang kini tengah mekar di belakang rumahnya itu ditanam oleh mendiang ayahnya tiga tahun lalu. Kepadanya, sang ayah berpesan agar bunga ini dijaga, apa pun yang terjadi.
"Iya nggak boleh ditebang, biar di situ aja," ucap Fitri menirukan pesan yang disampaikan mendiang sang ayah kepadanya, saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (12/12/2023).
Waktu itu Fitri hanya mengiyakan permintaan tersebut tanpa tahu apa yang sebenarnya ditanam ayahnya. Belakangan, dia baru tahu jika bunga ini bernama Suweg, tanaman anggota genus Amorphophallus yang masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa dan iles-iles.
"Saya malah nggak tahu itu apa, karena yang nanam bapak. Saya juga nggak tahu dulu itu dapatnya dari mana," ujarnya.
Menurutnya, sejak pertama kali ditanam tiga tahun lalu, bunga ini tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Ukurannya juga jauh lebih kecil dibanding saat ini.
"Kalau dulu kecil, nggak kayak sekarang begini. Jadi berbunganya baru kali ini, padahal nanamnya tiga tahunan, tapi cuma tumbuh daun biasa," ucapnya.
Fitri mengatakan mekarnya bunga ini disertai dengan bau busuk mirip bangkai. Aromanya begitu menyengat hingga sempat dikerubungi lalat. "Baunya seperti bangkai, kemarin banyak lalatnya di situ," ujarnya.
Fitri mengatakan aroma busuk ini mulai terasa sejak tiga hari lalu. Adapun saat ini aromanya sudah sedikit berkurang.
"Sekitar tiga hari kemarin, pas mekar-mekarnya itu. Karena sekarang udah kering jadi agak berkurang. Masih bau tapi nggak terlalu menyengat," ujarnya.
"Karena itu tetangga sekitar juga nggak mempermasalahkan. Lagian baunya juga cuma terasa di sekitar sini aja," imbuhnya.
![]() |
Dikira Bau Bangkai Hewan
Diberitakan sebelumnya, warga di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikagetkan dengan kemunculan bunga bangkai yang tumbuh di belakang rumahnya. Ukurannya yang besar membuat keberadaan bunga ini menarik perhatian masyarakat sekitar.
Bunga bangkai ini bisa ditemui di Dusun Serang, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo. Persisnya di belakang rumah milik Fitriani (42).
Dari pengamatan detikJogja di lokasi, bunga ini memiliki tinggi sekitar 50 cm dengan lebar berkisar 40 cm. Aromanya menyengat dan bisa dirasakan dari radius 20 meter.
Fitri mengatakan temuan bunga bangkai ini pertama kali diketahui oleh suaminya, Widi Nuryanto. Bermula dari Widi yang kerap mencium bau busuk menyengat saat berada di ruangan dapur.
Semula Widi tak menghiraukan bau tersebut dan menganggap hanya bangkai hewan biasa. Namun karena baunya tidak hilang-hilang, Widi lantas mencari sumber bau, dan diketahui bahwa baunya berasal dari bunga yang tumbuh di belakang rumah.
"Pas dicek ternyata baunya berasal dari bunga ini," ucapnya saat ditemui di lokasi, Selasa (12/12).
Fitri mengatakan, semula dia heran dengan temuan bunga ini karena merasa tidak pernah menanamnya. Namun, keheranan itu mulai terjawab ketika dia teringat bahwa mendiang ayahnya pernah menanam suatu bunga di belakang rumahnya beberapa tahun silam.
"Dulu bapak itu yang tanam, tapi nggak tahu itu bunga apa. Karena sejak ditanam tidak pernah mekar kayak gini," jelasnya.
Fitri mengatakan bunga bangkai ini mulai tumbuh sekitar dua mingguan lalu, tapi baru terlihat mekar sejak beberapa hari belakangan ini.
"Kalau mulai mekarnya ya kisaran dua sampai tiga hari lalu. Terus muncul aroma busuknya belum lama ini," ujarnya.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa