Sekjen PDIP Singgung Prabowo Bukan Jokowi sehingga Tak Bisa Blusukan

Nasional

Sekjen PDIP Singgung Prabowo Bukan Jokowi sehingga Tak Bisa Blusukan

Bahtiar Rifa - detikJogja
Minggu, 10 Des 2023 18:04 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Dwi Andayani/detikcom)
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Dwi Andayani/detikcom)
Jogja -

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyinggung calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. Menurut Hasto, Prabowo bukanlah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga tidak bisa blusukan.

"Jadi kenapa Pak Prabowo nggak bisa blusukan? karena Prabowo bukan dari PDI Perjuangan. Prabowo bukan Jokowi sehingga tidak bisa melakukan blusukan," kata Hasto di Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023), dilansir detikNews.

Hasto mengklaim, kaderisasi kepemimpinan di PDIP adalah karakter yang turun langsung ke rakyat. Dia menyebut Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Sukarno, pernah ke Rangkasbitung pada 1957 menyapa masyarakat Lebak dari Jakarta menggunakan kereta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga turun langsung melantik korcam PDIP di berbagai daerah saat Orde Baru. Jokowi pun sebagai kader PDIP juga melaksanakan tradisi blusukan.

"Ganjar blusukan, bahkan Pak Ganjar blusukan plus, plusnya apa, tinggal di rumah rakyat. Mana ada pemimpin yang tinggal di rumah rakyat, dengan demikian, maka ini adalah karakter kepemimpinan PDIP," katanya.

ADVERTISEMENT

Hasto menerangkan, yang membedakan karakter PDIP lain dengan Prabowo terkait sikap keberpihakan ke masyarakat kecil. Dia mencontohkan saat menghadapi kenaikan harga, Prabowo disebut malah meminta kenaikan pinjaman luar negeri untuk alutsista.

"Rp 385 triliun untuk alutsista. Ini yang membedakan dengan Pak Ganjar. Apa Ganjar? dia melanjutkan memperbaiki, mempercepat capaian dari Presiden Jokowi untuk rakyat," ucapnya.

Dia menyatakan, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md (Ganjar-Mahfud) bergerak cepat memperbaiki kepemimpinan sebelumnya termasuk Jokowi. Salah satunya melalui program pembuatan KTP Sakti.

"Jawabannya KTP Sakti, sampaikan ke rakyat bahwa dalam upaya gerak cepat Indonesia dalam menyempurnakan terhadap Jokowi yang juga kepemimpinannya berasal dari kancah pendidikan kepartaian kita. Dengan partai trisakti ini, kita akan integrasikan, komitmen ke wong cilik," pungkasnya.

TKN Prabowo-Gibran Tepis Prabowo Tak Blusukan

Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menepis anggapan Prabowo tak bisa blusukan. Nusron mengatakan Prabowo kerap melakukan blusukan ke warga.

"Ya begini ya, Pak Prabowo itu adalah melakukan program-program Pak Jokowi ya kan, yang diukur orang itu adalah bagaimana pesona orang untuk melakukan kinerja, blusukan itu salah satu cara untuk menyampaikan kinerja. Kalau dikatakan Pak Prabowo tidak bisa blusukan kata siapa? Wong Pak Prabowo itu punya mata dan telinga, punya kaki," kata Nusron Wahid di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12) malam.

Nusron mencontohkan blusukan Prabowo ke pasar di Sumatera Barat pada Sabtu (9/12). Dia kembali menepis anggapan Prabowo tidak bisa blusukan.

"Hari ini dia blusukan ke pasar-pasar di Sumbar, habis itu datang ke acara di Semarang. Kalau dikatakan nggak bisa blusukan ya tidak benar juga, itu," ujarnya.

Nusron lalu menyinggung anggapan soal Prabowo tidak mempunyai program dan hanya berjoget. Dia menegaskan Prabowo juga menyampaikan gagasan yang dilakukan dengan rileks sambil berjoget.

"Tapi kalau dikatakan kemudian nggak punya program nggak punya gagasan hanya joget-joget, ya nggak juga. Yang ada apa? Menyampaikan gagasan pun dengan rileks, kan bisa sambil joget-joget. Masak sih orang serius terus dalam kampanye, masak orang nggak punya rileks. Kira-kira itu aja," ujarnya.

Lebih lanjut, Nusron menegaskan Prabowo mempunyai program dan visi misi yang jelas untuk Pilpres 2024. Menurutnya, Prabowo kuat secara gagasan.

"Nah kalau dikatakan, yang jelas, Pak Prabowo itu mempunyai gagasan besar yang tidak dimiliki oleh kandidat-kandidat lain. Kalau ada yang menyerang kandidat kami, dikatakan nggak bisa blusukan, berarti apa? Kandidat kami kuat secara gagasan. Kandidat yang lain hanya bisa jalan-jalan, nggak punya gagasan," ujarnya.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads