Seorang pemilik restoran di Jalan Jogja-Wonosari, Gunungkidul, menjadi korban penipuan berkedok pembatasan jalan. Pemilik restoran ini dimintai uang dengan dalih biaya pengurusan Rp 1,75 juta.
Penipuan itu terbongkar usai salah satu korban yang memiliki restoran di Playen, berinisial W (49) melapor ke polisi. W mengaku dihubungi seseorang yang mengaku dari Kementerian PUPR.
"Yang pertama di hari Jumat yang lalu, kami itu dihubungi dari orang itu mengatasnamakan dari Kementerian PUPR karena di depan ini kan Jalan Nasional. Jadi mereka berencana punya program untuk pasang jalan ini dibagi dua," ungkap W kepada wartawan saat ditemui di restorannya, Selasa (5/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku kemudian menawarkan rancangan memotong median jalan untuk akses menyeberang kendaraan yang akan ke restoran. Orang itu juga menawarkan pengurusan amdal lalin.
"Kemudian dari pihak PUPR itu menawarkan bahwa kami tentu punya pelanggan yang dari arah barat (Jogja) ada bus kendaraan itu kan. Berarti kita perlu bukaan kan gitu. Nah, tentu kami berkepentingan," jelas W.
"Mereka kemudian menawarkan untuk dibuat amdal lalin. Dia juga mengirimkan ke kami itu gambar perencanaannya, gambar desainnya. Kemudian dia menawarkan untuk membuat itu, secara logika kita sebagai orang bisnis kan itu kan memang kita butuh itu," lanjutnya.
Orang itu lalu menawarkan skema pengurusan amdal secara mandiri atau kolektif. W memilih mengurus secara kolektif karena tak ingin repot. Dia lalu diminta membayar biaya pengurusan amdal lalin sebesar Rp 1,75 juta pada Senin (4/12) lalu.
"Senin itu kemudian kami dihubungi lagi setengah hari itu bahwa proses itu sudah diproses. Kemudian saya tanya biayanya dia menyebutkan biaya. Transfer Senin kemarin 1.750.000 itu," terangnya.
W akhirnya merasa curiga saat orang tersebut meminta biaya tambahan pada sore harinya. Alasannya untuk tiang lampu dan sebagainya. W kemudian berinisiatif berkomunikasi dengan pihak Pemkab Gunungkidul.
Kebetulan W memiliki teman yang bekerja di PUPR. Dia pun terkejut ketika nama yang disebutkan tidak bekerja di PUPR.
"Ternyata nama itu tidak ada hasilnya, bahwa itu penipuan gitu," jelasnya.
W pun mengecek beberapa tempat usaha di sekitar restorannya ternyata mereka juga dihubungi orang dengan modus yang sama. Bahkan ada yang dijanjikan untuk bertemu.
W lalu menyampaikan kasus penipuan itu ke Polsek Playen. Kapolsek Playen AKP Sigit Teja Sukmana menyebut ada beberapa orang yang dihubungi dengan modus yang sama.
"Itu sudah ditindaklanjuti kemarin sudah dilaksanakan konsultasi hukum. Diketahui bahwa modusnya memberitahu pengusaha di jalan nasional mengenai pembangunan tersebut jika dipotong agar tidak menyambung sehingga bisa masuk ke usahanya. Maka diurus perizinan untuk mendesain RAB. Setelah itu dia sudah terlanjur mentransfernya," jelas Sigit saat ditemui Selasa (5/12).
Dishub Pastikan Tak Ada Pembangunan Median
Terkait hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul memastikan tak ada pembangunan di jalur tersebut. Hal ini telah ditanyakan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Jateng-DIY.
"Saya konfirmasi ke PJN dan dipastikan (kabar pembangunan median) penipuan karena tidak rencana pembangunan (median di jalan Jogja-Wonosari)," kata Kabid Lalu Lintas Dishub Gunungkidul, Bayu Susilo Aji kepada detikJogja melalui telepon, Rabu (6/12).
Bayu menerangkan mengacu pada Permenhub 17 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas, pembangunan median jalan tidak menyeratakan amdal lalin. Bayu mengungkap penipuan dengan modus serupa dilaporkan pernah terjadi pada tahun lalu.
"PJN bilang tahun kemarin ada juga modus seperti itu. Itu tidak dijelaskan di mana," terangnya.
Bayu mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat ada pihak yang mengatasnamakan berasal dari satu instansi pemerintah dan meminta sejumlah uang. Sebab, Bayu menjelaskan, dalam proyek pembangunan seperti median tidak ada tarif yang harus dibayarkan.
"Tentunya tidak ada pungutan kepada masyarakat karena memang pembangunan itu kan dari pemerintah untuk fasilitas masyarakat. Masyarakat ya hati-hati saja, apalagi mengatasnamakan pemerintah. Kalau bisa konfirmasi dulu," imbaunya.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka