Adik Bu Guru Korban Tabrak Lari Bantul Minta Pelaku Datang dan Ziarah

Adik Bu Guru Korban Tabrak Lari Bantul Minta Pelaku Datang dan Ziarah

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 06 Des 2023 15:56 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi kecelakaan di Bantul (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)
Bantul - Seorang guru TK, Runik Nuryani (42) meninggal dunia usai menjadi korban tabrak lari di Jalan Pleret, Jambidan, Banguntapan, Bantul. Adik korban minta pelaku datang langsung ke rumah korban dan ziarah ke makam.

"Kita menginginkan pelaku datang langsung, tidak hanya diwakilkan oleh keluarga saja. Inginnya pelaku datang dan nanti ikut ke makamnya almarhumah Mbak Runik juga," kata adik kandung Runik, Etik (28) kepada detikJogja, Rabu (6/12/2023).

Diketahui, kasus kecelakaan ini dalam pendalaman kepolisian. Sementara pihak keluarga pelaku wanita inisial EW (21) warga Dlingo, Bantul, sudah datang menemui pihak korban di Banguntapan, Bantul, Senin (4/12).

Etik menyebut kedatangan keluarga pelaku tidak membahas soal tindak lanjut dari kecelakaan yang terjadi akhir November lalu itu. Bahkan, imbuhnya, tidak ada bahasan soal pertanggungjawaban dari keluarga pelaku.

"Karena pertanggungjawabannya itu seperti apa belum ada komunikasi yang lebih dalam lagi," ujarnya.

"Kalau sesuai itu belum sesuai yang diharapkan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, keluarga pelaku tabrak lari yang menewaskan Runik Nuryani (42) di Jalan Pleret, Jambidan, Banguntapan, Bantul, telah menemui pihak keluarga korban. Namun, pelaku berinisial EW (21) tidak ikut dalam pertemuan tersebut.

"Kemarin itu datangnya hari Senin (4/12) malam. Saat itu hanya keluarga pelaku saja, tidak sampai 10 orang. Pelakunya tidak ikut, hanya keluarganya saja," kata adik kandung Runik, Etik (28) kepada detikJogja, Rabu (6/12).

Kedatangan keluarga pelaku saat itu, kata Etik, sama sekali tidak membahas soal pertanggungjawaban.

"Kemarin kan dari pihak sana datang hanya silaturahim dan ikut berduka cita," ujar Etik.

Walhasil, hingga kini belum ada kesepakatan antara keluarga pelaku dengan keluarga korban. Sampai saat ini keluarga korban masih menyerahkan penuntasan kasus tabrak lari itu ke Polres Bantul.

"Kalau untuk hasilnya kemarin itu belum ada kesepakatan apa-apa. Jadi untuk kasusnya masih diserahkan kepada pihak berwajib, karena kemarin hanya silaturahim dan turut berduka cita," ucap Etik.

"Jadi untuk selanjutnya itu dari pihak keluarga masih diserahkan ke pihak berwajib," sambungnya.


Diberitakan sebelumnya, tabrak lari yang menewaskan seorang guru TK, Runik Nuryani (42), itu terjadi di Pleret Banguntapan, Bantul, pada Sabtu (25/11) siang.

Etik mengatakan saat itu kakaknya dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara di sekolah. Saat melintasi Jalan Pleret, Jambidan, ibu dua anak itu kecelakaan dekat RS Rajawali citra.

"Saat kejadian itu kalau dari saksi katanya kan terserempet, terus pada saat dibawa ke rumah sakit yang menyerempet tidak ikut ke rumah sakit terus langsung pergi," ujar Etik saat ditemui detikJogja di rumahnya, Prang Wedanan, Potorono, Banguntapan, Bantul, Senin (4/12)

Etik menyebut kakaknya mengalami luka cukup parah di kepala. Sehingga saat di RS Rajawali Citra, kakaknya dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Jogja.

"Sampai IGD masuk ke ICU, sudah melakukan operasi juga karena ada pendarahan di otak. Selanjutnya keluarga menyerahkan semua kepada dokter, dokter sudah berupaya maksimal tapi mbak saya meninggal dunia hari Selasa (28/11)," tuturnya.

Etik menyebut kakaknya merupakan janda dengan dua anak. Kini kedua keponakannya yatim piatu setelah Runik meninggal dunia. Dia berharap penyerempet Runik bertanggung jawab.


Belakangan, pelaku tabrak lari diketahui berinisial EW (21). Warga Dlingo, Bantul, ini sudah dimintai keterangan polisi.

"Inisial EW, 21 tahun. Belum kami lakukan penahanan," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bantul Ipda Reni Juliani.

Pemeriksaan awal terhadap EW dilakukan pada Minggu (3/12) lalu. Dalam pemeriksaan itu, EW mengakui sebagai pihak yang terlibat kecelakaan di Jalan Pleret, Jambidan, Banguntapan, Bantul.

EW mengaku berangkat dari rumahnya hendak ke Seturan, Depok, Sleman. "Dari keterangan, yang bersangkutan dalam perjalanan dari rumahnya ke Seturan untuk ngopi bersama temannya," ujar Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry.


(rih/ahr)

Hide Ads