Mahasiswa Asal Jaktim Ditemukan Tewas di Kos Pogungrejo Sleman, Mulut Berbusa

Ilustrasi jenazah — Foto: Ilustrasi seorang mahasiswa ditemukan meninggal di kos Pogung Sleman (Thinkstock)

Sleman -

Seorang pemuda asal Jakarta Timur berinisial L ditemukan meninggal di dalam kamar kosnya di Pogungrejo, Sleman. Korban diduga sudah meninggal 6 jam yang lalu.

Menurut Kasi Humas Polres Sleman Iptu N Lindawati Wulandsri, kejadian tersebut diketahui pada Sabtu (2/12/2023) sekitar pukul 13.00. Lokasi kejadian, jelasnya, yakni di Kost Putera Teladan, Jl Selokan Mataram No 403, Pogungrejo, Rt 13/ Rw 51, Sinduadi, Mlati Sleman.

Lindawati menerangkan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyidikan yang dilakukan oleh Polsek Mlati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini dalam penanganan Polsek Mlati. Dibackup oleh tim INAFIS Polresta Sleman," jelas Lindawati kepada detikJogja melalui pesan singkat, Sabtu (2/12/2023) pukul 16.40 WIB.

Lindawati melanjutkan, korban diketahui merupakan mahasiswa yang berdomisili di Jakarta Timur.

Kronologi kejadiannya, Lindawati menerangkan, saksi 1 mendapatkan telepon dari orang tua korban untuk meminta tolong mengecek keberadaan korban di kos itu.

"Semula saksi I pada hari Sabtu, 2 Desember 2023 sekira pukul 10.30 WIB, mendapat telepon dari orang tua korban meminta tolong untuk mengecek keberadaan korban di kost tersebut," ungkapnya.

Selanjutnya, jelas Lindawati, saksi 1 menuju kamar korban dan mengetuk pintu. Namun, kata Lindawati, saksi 1 tidak mendapatkan jawaban.

"Kemudian Saksi I menuju ke kamar korban nomor 201, dan mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban," tulisnya.

Lindawati menerangkan, saksi 1 lalu memberitahukan kepada orang tua korban jika tidak menerima jawaban. Orang tua korban, kata Lindawati, diminta untuk membuka pintu kamar kos korban.

"Kemudian saksi I memberitahu kepada orang tua korban dan oleh orang tua korban saksi I diminta membuka pintu," terangnya.

Saat itu, jelas Lindawati, orang tua korban melakukan panggilan video dengan saksi 1 dan saksi 1 memperlihatkan kondisi korban yang mengenakan selimut dengan mulut berbusa.

"Orang tua korban ditelepon via video call. Saat video call tersebut diperlihatkan kondisi korban berselimut dan mulut mengeluarkan busa," jelasnya.

Mengetahui hal itu, kata Lindawati, orang tua korban meminta saksi 1 untuk memeriksa nadi dan suhu badan korban. Saksi 1, lanjut Lindawati, mendapati tubuh korban susah dingin dan tidak ditemukan denyut nadi.

"Selanjutnya oleh orangtua korban saksi I disuruh memeriksa nadi dan suhu badan, didapati suhu badan yang sudah dingin dan tidak ada nadi," ujarnya.

Lalu, kata Lindawati, saksi satu diminta untuk mencari ambulans oleh orang tua korban. Lindawati menerangkan, ambulans datang bersama dokter jaga dari RSUP dr Sardjito.

Saat dicek oleh pihak rumah sakit, kata Lindawati, korban dinyatakan meninggal dunia. Saksi 1, kata Lindawati, memberitahu saksi 3 selaku pemilik kos dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Mlati.

"Didapati pengecekan untuk korban sudah meninggal dunia. Kemudian saksi 1 memberitahu kepada saksi 3 selaku pemilik kos. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polisi (Polsek Mlati)," terangnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, kata Lindawati, pihak dari Polsek Mlati langsung mendatangi TKP bersama tim INAFIS Polresta Sleman, PMI Sleman dan petugas medis RSU Sakina Idaman.

"Menindaklanjuti laporan warga tersebut petugas Polsek Mlati yang dipimpin langsung Kapolsek Mlati Kompol Martinus Griavinto Sakti mendatangi TKP dan melakukan olah TKP dengan menghubungi Tim Inafis Polresta Sleman dan PMI Kab. Sleman serta petugas medis RS Sakina Idaman," tulisnya.

Menurut keterangan dokter RS Sakina Idaman, dr. Farah, jelas Lindawati, korban meninggal dunia kurang lebih 6 jam yang lalu. Selain itu, kata Lindawati, tidak ditemukan bekas tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Menurut keterangan dokter RS Sakina Idaman yang bernama dr. FARAH bahwa korban telah meninggal dunia kurang lebih 6 jam lalu. Namun tidak ditemukan bekas tanda kekerasan pada tubuh korban baik dari benda tumpul ataupun benda tajam," paparnya.