Kabar dukacita datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktris Kiki Fatmala meninggal dunia pada hari Jumat, 1 Desember 2023 setelah didiagnosa mengidap kanker paru-paru stadium IV.
Melalui akun Instagram @qq_fatmala, keluarga dari mendiang membuat pernyataan terkait meninggalnya Kiki Fatmala pada unggahan di hari yang sama.
"Dengan kesedihan mendalam dan hati yang berat, kami ingin mengumumkan berpulangnya yang tercinta Kiki Fatmala, yang bukan hanya orang terkasih keluarga kami, tetapi juga sahabat yang dikenal oleh banyak orang," tulis pihak keluarga Kiki Fatmala pada keterangan yang dilihat detikJogja, Jumat (1/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kiki Fatmala meninggal dunia pada 1 Desember 2023 pada usia 56 tahun, karena komplikasi akibat kanker," lanjutnya.
Lantas, apa itu kanker paru-paru? Seperti apa gejala awal pengidap penyakit kanker paru-paru? Berikut penjelasannya.
Apa itu Kanker Paru-paru?
Meskipun metode pencegahan dan pengobatan kanker telah berkembang, angka kematian akibat kanker meningkat pesat di seluruh dunia. Diambil dari buku Pedoman Pengendalian Faktor Risiko Kanker Paru terbitan Kementerian Kesehatan RI, kanker paru-paru merupakan tumor ganas paru yang berasal dari epitel saluran napas.
Berdasarkan data Global Burden of Cancer tahun 2020, kanker paru-paru menjadi penyebab utama kematian dari seluruh jenis kanker. National Cancer Institute menyatakan bahwa tingkat kasus baru kanker paru-paru dan bronkus adalah 50,0 per 100 ribu pria dan wanita per tahun. Sementara angka kematiannya adalah 35,0 per 100 ribu pria dan wanita setiap tahunnya. Angka tersebut didasarkan pada kasus tahun 2016-2020.
Penyebab Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru terjadi ketika sel-sel di paru-paru bermutasi atau berubah. Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya mutasi ini sehingga ada perubahan permanen pada urutan DNA suatu gen.
Menurut American Lung Association, perubahan sel paru-paru ini terjadi ketika orang menghirup zat berbahaya dan beracun. Berikut adalah beberapa penyebab kanker paru-paru.
1. Merokok
Rokok menjadi faktor penyebab utama bagi pengidap kanker paru-paru. Produk tembakau lainnya, seperti cerutu, pipa, dan rokok elektrik juga turut meningkatkan risiko kanker ini. Asap tembakau berasal dari lebih dari 7 ribu bahan kimia yang mayoritas berbahaya.
Namun, perokok bukan satu-satunya yang terdampak asap berbahaya tersebut. Orang yang bukan perokok namun terpapar asapnya disebut sebagai perokok pasif. Menghirup asap rokok juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.
2. Radon
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, paparan radon menjadi penyebab utama nomor dua untuk kanker paru-paru. Radon merupakan gas radioaktif yang tidak berwarna, tidak berbau, dan terdapat di dalam tanah secara alami.
Radon muncul melalui tanah dan memasuki bangunan melalui celah atau retakan kecil. Gas ini dapat memenuhi udara di dalam sehingga orang yang tinggal di dalam bangunan tersebut akan menghirup radon. Dalam jangka waktu yang lama, radon dapat menyebabkan kanker paru-paru.
3. Polutan
Polusi udara merupakan fenomena yang sering ditemui di zaman sekarang, khususnya di kota-kota besar. Diambil dari buku terbitan Kemenkes, polutan gas terbagi menjadi empat, yakni polutan berupa gas, polutan organik yang menetap, logam berat, dan partikel.
Selain faktor-faktor eksternal di atas, ada juga beberapa faktor penyebab lainnya, seperti faktor usia yang menginjak di atas 50 tahun dan juga faktor genetik, di mana terdapat riwayat kanker paru dalam keluarga.
4. Gejala Kanker Paru-paru
Masih dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, setiap orang dapat menunjukkan gejala kanker paru-paru yang bervariasi. Beberapa orang dapat memiliki gejala yang berhubungan dengan paru-paru, sementara beberapa menunjukkan gejala yang mengindikasikan penyebaran kanker paru ke bagian tubuh lainnya.
Dalam beberapa kasus, pengidap hanya mengalami gejala umum seperti tidak enak badan. Kebanyakan penderita kanker paru-paru tidak menunjukkan gejala sampai kankernya mencapai stadium lanjut. Berikut adalah gejalanya.
- Batuk yang semakin parah atau tidak kunjung hilang
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Batuk darah
- Merasa sangat lelah sepanjang waktu
- Penurunan berat badan tanpa diketahui penyebabnya
Perubahan lain yang terkadang terjadi pada kanker paru-paru mungkin termasuk pneumonia dan pembengkakan kelenjar getah bening di area antara paru-paru.
Tanda dan gejala di atas juga dapat mengindikasikan kondisi kesehatan lain. Apabila Anda mengalami sejumlah gejala tersebut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sehingga teridentifikasi penyebabnya.
Tipe Kanker Paru-paru
Umumnya, kanker paru-paru dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu kanker paru sel kecil (Small Cell Lung Cancer/SCLC) dan kanker paru non-sel kecil (Non-Small Cell Lung Cancer/NSCLC).
Kelompok NSCLC sendiri terdiri dari adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar. Sebagian besar, sekitar 80 persen dari kasus kanker paru-paru termasuk dalam kategori NSCLC.
Adapun tahapan kanker paru-paru terbagi menjadi 4 stadium dengan menggunakan sistem TNM (tumor, nodes, and metastasis) sebagai pembaginya.
- Stadium 1: Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lainnya
- Stadium 2: Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam paru-paru atau terdapat lebih dari satu tumor di lobus paru yang sama
- Stadium 3: Kanker menyebar ke kelenjar getah bening dan struktur terdekat atau ada lebih dari satu tumor di lobus berbeda di paru yang sama
- Stadium 4: Kanker telah menyebar ke paru-paru lain, sekitar jantung, atau organ yang jauh
Pengobatan Kanker Paru-paru
Berdasarkan The Indonesian Journal Chest & Critical Emergency Medicine, terdapat beberapa pengobatan kanker paru-paru.
1. Terapi Bedah
Terapi bedah menjadi pilihan pertama pada pengidap kanker paru stadium 1 atau 2 dengan parenkim paru yang memenuhi syarat. Disebutkan bahwa angka ketahanan hidup penderita yang dioperasi pada stadium 1 mendekati persentase angka 60, stadium 2 pada rentang 26-37 persen, dan stadium 2a berkisar 17-36,3 persen.
2. Radioterapi
Pada situasi di mana operasi tidak mungkin dilakukan, radioterapi digunakan sebagai alternatif bentuk pengobatan. Selain itu, radioterapi juga dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada tumor yang menyebabkan komplikasi, seperti untuk mengurangi dampak tekanan terhadap pembuluh darah atau bronkus.
3. Kemoterapi
Pada stadium akhir kanker paru, umumnya kemoterapi menjadi bagian dari perawatan. Biasanya, prosedur ini dilakukan setelah pasien menjalani operasi untuk mengatasi kanker paru. Tujuan dari kemoterapi adalah menghilangkan sel-sel kanker yang mungkin masih ada setelah tindakan operasi. Terapi ini melibatkan penggunaan obat anti-kanker (sitotoksik) untuk merusak dan menghancurkan sel-sel kanker.
4. Terapi Biologis
Terapi biologis menggunakan zat yang berasal dari organisme hidup dalam pengobatan kanker paru-paru. Terapi ini memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan dan menghancurkan sel kanker.
Pencegahan Kanker Paru-paru
Agar terhindar dari kanker paru-paru, pencegahan utamanya adalah dengan menghindari faktor penyebab nomor satu, yaitu merokok dan juga menghindari asap rokok bagi orang yang tidak merokok secara aktif.
Selain itu, penting juga untuk mengadopsi gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi menu makanan dengan gizi yang seimbang. Pilih pola makan sehat dengan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan bergizi lainnya.
Baca juga: Adik Ungkap Momen Meninggalnya Kiki Fatmala |
Jika Anda berisiko tinggi atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru-paru, pertimbangkan untuk menjalani pemeriksaan deteksi dini.
Demikian informasi lengkap mengenai kanker paru-paru yang menjadi penyebab kematian kanker nomor satu secara global. Semoga sehat selalu!
Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(cln/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi