Tampung Curhat Sopir soal Pungli, Kaesang: Ada yang Formal dan Nonformal

Nasional

Tampung Curhat Sopir soal Pungli, Kaesang: Ada yang Formal dan Nonformal

Tim detikNews - detikJogja
Rabu, 29 Nov 2023 19:46 WIB
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep usai memberikan arahan kepada calon anggota legislatif PSI di kantor DPP PSI, Jakarta, (24/11/2023).
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat di kantor DPP PSI, Jakarta, (24/11/2023). Foto: (Annisa Aulia Rahim/detikcom)
Jogja -

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menampung curhat soal pungli saat bertemu komunitas pengemudi nusantara di Menteng, Jakarta Pusat. Menurut Kaesang, para sopir itu menyampaikan soal adanya pungli secara formal dan nonformal.

"Saya menerima urgensi dari teman-teman pengemudi khususnya angkutan barang. Jadi ada dua masalah yang disampaikan. Salah satunya adalah pungli, yang kedua adalah status mereka ini sebenernya belum diakui sebagai pekerjaan," ujar Kaesang kepada wartawan, Rabu (29/11/2023), dikutip dari detikNews.

Kaesang mengatakan, para pengemudi itu curhat soal adanya pungli secara formal dan nonformal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pungli yang formal dan nonformal, yang formal tau lah apa. Yang nonformal itu ketika kita jalan di jalur provinsi yang ada di katakanlah Lampung, pungli oleh wilayah sekitar kek gitu," ujar Kaesang.

Kaesang mengatakan pihaknya berupaya menjembatani agar tidak terjadi lagi pungli kepada para pengemudi lintas provinsi. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini juga menyampaikan soal BPJS yang jadi salah satu topik bahasan dengan komunitas pengemudi.

ADVERTISEMENT

"Misalnya contoh di BPJS itu masih sebagai BPU (bukan penerima upah), bukan sebagai penerima upah. Insyaallah nanti dari saya dan temen-temen semuanya akan memperjuangkan hak-hak pengemudi supaya mereka bisa tenang, nyaman dalam bekerja," ucap Kaesang.

Kaesang juga menerangkan para pengemudi curhat soal risiko sebagai pengemudi.

"Tapi ketika ada kematian ketika semua itu terjadi sering terjadi juga. Sebenernya temen-temen sudah berdamai dengan keluarga yang kebetulan meninggal. Tapi ketika mau mengambil unit dari kendaraan tersebut dikenakan biaya yang seharusnya tidak ada dan tidak perlu. Itu nanti akan kami sanggupi untuk teman-teman untuk membantu lah," jelasnya.

Salah satu Koordinator Komunitas Pengemudi Nusantara, Valeri mengatakan pihaknya meminta secara khusus kepada Kaesang agar bisa membantu para pengemudi mendapat perlindungan hukum.

"Kedatangan saya di sini meminta dengan khusus semoga saja Mas Kaesang bisa membantu kami untuk mendapatkan perlindungan hukum terhadap pengemudi secara nasional," kata Valeri.

Perwakilan komunitas lainnya, Ning Arsih juga berharap ada regulasi dan porsi perlindungan yang cukup untuk pengemudi. "Saya juga berterima kasih bisa bertemu Mas Kaesang, supaya bisa menjadi pembina (agar) pengemudi dapat regulasi dari pemerintah, diakui oleh pemerintah," ujar Ning.




(dil/ahr)

Hide Ads