Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu 29 November 2023: Kekhawatiran

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu 29 November 2023: Kekhawatiran

Santo - detikJogja
Rabu, 29 Nov 2023 04:00 WIB
Prapaskah adalah momentum umat Katolik untuk mempersiapkan diri menyambut Paskah dengan berdoa, pertobatan, serta puasa. Prapaskah bertepatan dengan Rabu Abu.
Ilustrasi Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu 29 November 2023 (Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Rabu, 29 November 2023 merupakan Hari biasa; dengan warna Liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang kekhawatiran, mari simak renungan harian Katolik Rabu, 29 November 2023 berikut ini yang dikutip dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik 29 November 2023

Bacaan Dan. 5:1-6,13-14,16-17,23-28;

  • Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.
  • Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
  • Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;
  • mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
  • Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
  • Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.
  • Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
  • Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan hikmat yang luar biasa.
  • Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
  • Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.
  • Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
  • Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.
  • Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.
  • Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
  • Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
  • Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."

Bacaan MT Dan. 3:62-67;

  • Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
  • Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
  • Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
  • Pujilah Tuhan, hai segala angin, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
  • Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
  • Pujilah Tuhan, hai kedinginan dan pembekuan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.

Bacaan Luk. 21:12-19.

  • Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.
  • Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
  • Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
  • Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
  • Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.
  • Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang.
  • Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."

Renungan

Situasi yang tidak menentu dan runyam akan menimbulkan kekacauan. Kekacauan hidup akan kita alami. Semuanya itu akan terjadi sebelum datangnya hari Tuhan banyak orang akan hidup dalam ketakutan dan kecemasan.

Tanda kehadiran dunia baru yaitu kedatangan Anak Manusia didahului dengan berbagai macam kejadian yang menakutkan. Bagi mereka yang masih memiliki iman akan Yesus kristus, akan memandang dan melihat Anak Manusia datang membawa keselamatan bagi mereka.

ADVERTISEMENT

Mengapa situasi akhir zaman ketika Allah datang selalu dilukiskan dengan kekacauan dan ketakutan? Memang ada keyakinan tradisional bahwa di akhir zaman, bumi akan runtuh dan manusia semuanya akan binasa. Hal ini bisa mempunyai makna simbolis.

Manusia sebenarnya senang dengan hidup di dunia ini. Rasanya sangat berat meninggalkan semua yang sudah kita bangun di bumi dengan susah payah. Oleh karena itu, ketika ajal tiba, rasanya segala-galanya akan hancur dan berakhir.

Orang menjadi takut kehilangan. Orang tidak mau semuanya lenyap begitu saja. Namun, sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa sesudah peristiwa besar di akhir zaman berakhir, mulailah zaman baru dengan kemuliaan dan kemegahan Allah.

Pada saat itu mereka akan bersorak sorai dan bersukacita dalam kedamaian abadi bersama Allah karena iman dan kepercayaan mereka akan Allah yang hidup. Di masa itu, walau kita kehilangan harta dan sanak di dunia, namun kita akan mendapat berlipat ganda balasan kebahagiaan.

Sebagai pengikut Kristus kita diundang untuk tetap kokoh kuat dalam iman dan dalam segala situasi hidup kita. Yesuslah yang menjadi pegangan hidup kita.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Rabu, 29 November 2023. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(rih/apl)

Hide Ads