Di Indonesia, guru dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Julukan ini hampir selalu muncul dalam setiap pembahasan mengenai guru dan pendidikan.
Julukan ini juga muncul dalam penggalan lirik lagu nasional, yakni "Hymne Guru". Demikian liriknya:
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terima kasih tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa
Lantas, mengapa guru dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengapa Guru Dijuluki Pahlawan Tanpa Tanda Jasa?
Asal-usul Kata Guru
Kata guru kerap diistilahkan dengan "digugu lan ditiru". Istilah tersebut merupakan istilah yang muncul dari bahasa Jawa yang berarti guru adalah orang yang patut diikuti nasihatnya. Secara etimologi, kata guru ini berasa dari bahasa Indonesia yang berarti orang yang mengajar, pengajar, pendidik, dan ahli didik.
Sementara itu, dalam bahasa Sansekerta guru berasal dari gabungan dua kata, yaitu Gu dan Ru. Gu memiliki arti kegelapan dan Ru berarti cahaya. Kedua kata tersebut memiliki arti yang berlawanan.
Gabungan kedua kata itu akhirnya membentuk sebuah makna bahwa guru adalah orang yang mampu membawa cahaya dalam kegelapan. Maksudnya, guru ini dianggap sebagai orang yang memiliki pengetahuan akan suatu hal dan memberikannya ke orang lain. Kemudian pengetahuan tersebut digunakan untuk menghempaskan kebodohan yang ada.
Alasan Guru Dijuluki Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guru dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa karena profesi ini memberikan kontribusi besar bagi bangsa sehingga layak disebut pahlawan. Namun, guru tidak pernah memperoleh tanda jasa seperti pahlawan-pahlawan nasional. Bahkan, hingga saat ini masih banyak guru yang tidak mendapatkan imbal jasa yang layak.
Mengutip Anas Basaruddin dalam Secangkir Kopi untuk Sang Guru (2023), julukan guru sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa diperkirakan ada sejak 1970 hingga 1980-an.
Kala itu, menjadi guru merupakan pekerjaan yang luar biasa berat. Guru-guru masa itu dituntut mengajar para siswa di tengah keterbatasan akses, fasilitas, dan jaminan keamanan.
Selain itu, para guru juga dituntut untuk bersekolah hingga jenjang tinggi, memiliki banyak pengetahuan, serta mengorbankan waktu dan tenaga. Akan tetapi, bayaran yang diterima tidak sepadan dengan usahanya. Bahkan, tak jarang guru terpaksa harus menjalani pekerjaan tambahan untuk menambah pendapatannya.
Hal itulah yang menjadi latar belakang guru dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa. Basaruddin pun berpendapat, julukan tersebut disematkan untuk menggambarkan bahwa guru merupakan orang yang berjasa untuk negara. Akan tetapi, mereka tidak mendapatkan penghargaan sepadan.
Perlu diingat, guru memiliki jasa yang besar bagi bangsa dan negara. Tidak hanya sebatas di pendidikan formal, tetapi guru juga berjasa untuk perkembangan holistik para siswa.
Nah, itulah alasan mengapa guru dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa. Semoga bermanfaat dan selamat Hari Guru Nasional 2023?
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu