Black Friday Adalah? Ini Konsep, Sejarah, dan Makna Perayaannya Hari Ini

Black Friday Adalah? Ini Konsep, Sejarah, dan Makna Perayaannya Hari Ini

Anandio Januar - detikJogja
Jumat, 24 Nov 2023 13:41 WIB
People walk past Black Friday signage in shop windows during Black Friday on Oxford Street in London, Britain, November 25, 2022. REUTERS/Henry Nicholls
Ilustrasi Black Friday, Pesta Belanja Terbesar Sepanjang Tahun. Foto: Reuters/Henry Nicholls.
Jogja -

Hari ini bertepatan dengan perayaan Black Friday. Berbagai negara turut merayakan Black Friday yang identik dengan berbelanja secara masif. Lantas, apakah itu Black Friday?

Black Friday diperingati pada hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving. Pada tahun ini, Black Friday jatuh pada tanggal 24 November 2023. Hari ini dikenal sebagai hari berbelanja secara besar-besaran yang populer di Amerika Serikat.

Black Friday menjadi salah satu tanda awal musim belanja menjelang perayaan natal dan terkenal dengan diskon besar-besaran di berbagai toko. Meskipun berasal dari Amerika, Black Friday telah menjadi fenomena global dan banyak negara lain yang turut mengadakan berbagai acara merayakan Black Friday. Berikut adalah penjelasan mengenai Black Friday dari konsep, sejarah hingga makna perayaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Black Friday Adalah?

Konsep Black Friday

Mengutip laman Britannica, ada yang mengatakan Black Friday mengacu pada konsep sebuah bisnis yang sedang dalam kondisi rugi dan disebut berada dalam zona merah. Tepat sehari setelah perayaan Thanksgiving, terdapat penjualan besar-besaran yang membuat sebuah bisnis kembali mendapat keuntungan atau kembali ke zona hitam. Hal tersebut yang mendasari istilah black atau hitam pada hari ini.

Dikutip dari laman National Today, Black Friday menjadi momen para pedagang atau penjual toko menawarkan harga-harga terendah dalam setahun. Banyak toko yang buka lebih awal dan menawarkan promo dengan waktu singkat.

ADVERTISEMENT

Berbagai barang yang sering dijual dengan harga diskon seperti elektronik, pakaian, peralatan, mainan, dan banyak lagi. Selain itu, penjual online juga berpartisipasi dengan memberi penawaran khusus melalui laman-laman belanja online.

Para pembeli memanfaatkan momen ini dengan berbelanja secara besar-besaran untuk mengincar barang dengan harga murah. Banyak pembeli yang rela mengantre sejak toko belum buka hingga larut malam. Selain itu, peningkatan berbelanja secara online pada momen Black Friday juga terlihat meningkat.

Sejarah Black Friday

Mengutip laman Britannica, Black Friday pertama kali muncul pada awal tahun 1960-an ketika petugas polisi di Philadelphia menggunakan frasa Black Friday untuk menggambarkan kekacauan yang disebabkan banyaknya wisatawan luar kota yang berlibur, berbelanja, hingga menonton pertandingan sepak bola tahunan. Keramaian tersebut membuat para polisi menjadi kewalahan dalam menangani kemacetan, kecelakaan, pencurian, dan masalah lainnya.

Istilah Black Friday menjadi semakin terkenal di Philadelphia. Para penjual toko berusaha menampilkan yang terbaik dalam hari yang disebut Jumat Besar. Hal tersebut membuat adanya tren positif dalam penjualan toko hingga akhir tahun 1980-an.

Adanya keuntungan yang melimpah pada momen Black Friday ini membuat dikenal juga dengan istilah keuntungan dari merah ke hitam. Merah digambarkan ketika dalam kondisi merugi sementara hitam digambarkan ketika mendapat keuntungan.

Black Friday menjadi istilah ketika toko-toko berhasil mendapat keuntungan di hari belanja terbesar dalam setahun. Dalam kisah lain, Black Friday juga diceritakan telah ada sejak tahun 1869 ketika pemodal Wall Street, Jay Gould dan Jim Fisk, berusaha untuk memojokkan pasar emas negara di New York Gold Exchange dengan membeli emas sebanyak-banyaknya.

Hingga pada hari Jumat, 24 September, terdapat intervensi Presiden Amerika Serikat, Ulysses S. Grant, yang menyebabkan rencana mereka gagal. Pasar saham akhirnya menjadi anjlok hingga membuat ribuan orang Amerika bangkrut.

Perayaan Black Friday

Black Friday identik dengan berbelanja secara besar-besaran. Meskipun demikian, terdapat berbagai kegiatan lainnya yang dapat dilakukan ketika Black Friday. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk merayakan Black Friday.

  • Membuat daftar barang belanja yang ingin dibeli
  • Membeli barang-barang pada toko yang memberi diskon
  • Mengantre pada toko untuk mengincar promo yang diberikan
  • Memberi barang secara online
  • Menyebarluaskan melalui media sosial mengenai Black Friday
  • Mencari informasi terkini terkait promo dan diskon yang diberikan oleh toko
  • Menabung dan menyisihkan uang untuk keperluan lainnya
  • Memberi sumbangan bagi orang-orang yang membutuhkan baik secara uang maupun barang
  • Membuat barang-barang secara mandiri seperti membuat prakarya dari barang bekas
  • Merencanakan liburan dan menyiapkannya dengan membeli berbagai barang

Makna Black Friday

Perayaan Black Friday yang telah sering dilakukan memiliki maknanya tersendiri, terutama bagi warga Amerika Serikat yang merayakannya setiap tahun. Berikut makna yang tersirat dari perayaan Black Friday dikutip dari National Today.

  • Mendatangkan kebahagiaan bagi orang-orang yang mengantre dan berbelanja
  • Memberi keuntungan yang melimpah bagi para toko
  • Membuat saling terikat satu sama lain dengan berbelanja bersama
  • Memberi kenangan tak terlupakan ketika bersama-sama berbelanja dari pagi hingga larut malam
  • Menjadi momen mendapatkan diskon dan promo besar-besaran
  • Menjadi fenomena budaya dan ekonomi yang dilakukan secara bersamaan
  • Momentum memberikan barang-barang kepada orang yang membutuhkan

Demikianlah informasi seputar Black Friday yang diperingati pada hari ini. Selamat merayakan, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads