Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid meminta kepada masyarakat khususnya GUSDURian untuk menggunakan hati nurani dalam memilih pemimpin. Selain itu, Alissa meminta agar memilih pemimpin yang menjaga Indonesia sebagai rumah bersama.
"Hanya untuk urusan yang setiap lima tahun kita lakukan semena-mena. Kalau kita mau mendukung, dukunglah dengan nurani," kata Alissa saat orasi kebangsaan dalam rangka Festival Beda Setara di Kampung Mataraman, Panggungharjo, Bantul, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, teman-teman GUSDURian seharusnya sudah memahami hal tersebut. Mengingat pemimpin yang paling tepat adalah pemimpin yang menjadikan Indonesia sebagai rumah bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ingin memilih pemimpin, pilihlah pemimpin yang bisa menjaga Indonesia sebagai rumah bersama, siapa pun dia," ucapnya.
"Siapa pun dia, nurani bapak ibu sekalian, khususnya teman-teman GUSDURian mestinya sudah bisa menuntun," lanjut Alissa.
Pilih Pemimpin yang Jadikan Indonesia Rumah Bersama
Selanjutnya, Alissa meminta agar masyarakat terus mengawal terwujudnya Indonesia sebagai rumah bersama. Jika perlu, masyarakat bisa menagihnya kepada pemimpin terpilih.
"Dan siapa pun yang bapak ibu pilih, yakinilah, bahwa kita sebagai rakyat perlu untuk terus mendampingi mereka, mengingatkan mereka 'halo pak, buk sudah terpilih, ayo Indonesia rumah bersama harus jadi nyata'," ujarnya.
Pasalnya, apa yang menjadi janji dari Capres-cawapres terpilih haruslah terealisasi. Mengingat masyarakat telah menaruh harapan besar untuk keberlangsungan bangsa dan negara debgan memilih Capres-cawapres pilihannya.
"Siapa pun dia, ketika dia sudah terpilih, Indonesia rumah bersama harus menjadi nyata," ucapnya.
Terlepas dari hal tersebut, Alissa mengungkapkan Festival Beda Setara merupakan hari untuk merayakan keberagaman dan persatuan Indonesia. Menurutnya, saat ini banyak yang beragam tapi tidak bisa menjaga persatuan dan banyak yang bersatu tapi bisa dilakukan dengan cara memaksakan kesamaan.
"Kalau kamu berbeda dengan kita kamu tidak boleh ikut. Kalau kamu lebih kecil dari kami kamu harus tunduk pada apa yang kamu mau, tidak begitu Indonesia," katanya.
"Indonesia selalu beda dan setara. Kita selalu berbeda tapi kita selalu setara sebagai warga negara Indonesia, bahkan kesetaraan kita ini dilindungi secara hukum, ada di UUD 1945," lanjut Alissa.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan