Alun-alun Wonosari di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, tampak gersang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul menyatakan akan menyebarkan tanah berisi bibit rumput di musim penghujan.
Pantauan detikJogja di lokasi, tanah di kawasan Alun-alun Wonosari dipenuhi kerikil sehingga tampak gersang. Udara panas menyeruak di kala berjalan di tengah alun-alun tersebut. Rencananya dinas bakal menaburi tanah berisi bibit rumput untuk penghijauan Alun-alun Wonosari itu.
"Dalam rangka agar rumputnya hidup pada masa musim penghujan agar ditabur tanah yang ada bibit rumputnya," ucap Kepala DLH Gunungkidul Harry Suknomo kepada detikJogja, Rabu (8/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada 2022, kata Harry, pemerataan atau leveling alun-alun memakan anggaran sekitar Rp 700 juta.
"Keseluruhan leveling yang kemarin di tahun 2022 itu seperdelapan dari alun-alun. Tahun 2022 itu (pembuatan) jogging track (masuk di anggaran) Rp 700 juta," ujar dia.
Lalu pada 2023 ini, jelas Harry, leveling itu juga penyebaran tanah berisi bibit rumput saat masuk musim penghujan. Anggaran yang digunakan, kata Harry, sebesar kurang lebih Rp 600 juta.
"Terus (anggaran) yang sekarang itu Rp 600 jutaan. Masa pemeliharaan itu akan kita sebarin tanah yang memiliki bibit rumput alami. Berarti masuk ke anggaran Rp 600 juta," katanya.
"Itu pekerjaan kita di tahun 2022 dan 2023 itu leveling," lanjutnya.
Harry menjelaskan, tanah di alun-alun Wonosari itu merupakan tanah liat. Di musim kemarau, kata Harry, tanah tersebut akan merekah.
"Karakteristik tanah yang ada di alun-alun itu liat. Terus kemarau itu rekah-rekah. Maka dalam rangka mengantisipasi itu sekaligus leveling itu, dasarnya kita tambahi pasir dan batu," ungkapnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang