Seorang siswa salah satu sekolah dasar di Gunungkidul diduga menjadi korban pemukulan teman sekelasnya. Akibatnya, korban mengalami pembengkakan otak hingga harus dirawat di rumah sakit.
"Kejadian ada kontak fisik antara pelaku dan korban, korban sempat dirawat inap. Orang tua korban melaporkan perkara itu ke Polres Gunungkidul," jelas Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Andika Ariya Pratama kepada detikJogja saat ditemui di kantornya, Rabu (8/11/2023).
Korban dan pelaku, kata Andika, masih teman satu kelas. Andika mengatakan, kejadian itu bermula saat korban sedang membuka YouTube untuk mengecek jaringan internet di kelas, pada Jumat (1/9) sekitar pukul 10.00. Saat itu, kata Andika, pelaku menuduh korban menonton YouTube dan memukul korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat sedang kegiatan belajar mengajar di ruang kelas, korban sedang membuka aplikasi YouTube untuk memastikan jaringan. Pelaku menghampiri korban menuduh korban menonton YouTube. Saat itu korban hanya diam dan pelaku langsung memukul korban mengenai kepala bagian belakang menggunakan tangan kosong sebanyak satu kali," paparnya.
Selang sehari, korban merasa pusing dan muntah. Hingga pada Minggu (3/9) pelapor yang dalam hal ini orangtua korban membawanya untuk diperiksa di sebuah rumah sakit di Gunungkidul.
"Dari hasil pemeriksaan dokter, korban dinyatakan mengalami pembengkakan pada otak dan rawat inap sampai Kamis, 7 September 2023," katanya.
Usai itu, jelas Andika, pelapor mencoba memediasi masalah tersebut ke orangtua pelaku. Namun, hingga kasus tersebut dilaporkan ke Polres Gunungkidul, orang tua pelaku tidak mempunyai itikad baik.
"Atas kejadian tersebut orang tua korban melapor ke Polres Gunungkidul 27 September," katanya.
Andika menyebutkan, dari informasi yang didapatnya, korban berjumlah lebih dari satu. "Kalau informasinya tidak hanya 1 korban. Kami hanya menindaklanjuti laporan satu orang korban dari pihak keluarga," jelasnya.
(cln/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan