Majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bacawapres mendampingi Prabowo Subianto memunculkan isu politik dinasti. Terkait hal itu, pendiri Ponpes Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah membela Gibran.
"Dinasti itu menurut saya seperti Korea Utara, Kim Jong Il punya anak tanpa pemilihan demokratis Kim Jong Un kemudian jadi presiden," kata Gus Miftah usai mengisi ceramah di Masjid Al Husna Pakuwon Mall Jogja, Kamis (2/11/2023).
Gus Miftah kemudian menyinggung kiprah beberapa keluarga politisi di Indonesia. Termasuk kiprah keluarga Megawati Soekarnoputri. Dia bilang jika menyebut majunya Gibran sebagai upaya melanggengkan politik dinasti, itu tak ubahnya dengan langkah Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Soekarno punya anak Bu Megawati, Bu Megawati punya anak mbak Puan Maharani, Pak SBY punya anak AHY, Gus Dur punya anak Yenny Wahid tapi kenapa yang dibilang dinasti cuma Mas Gibran saja. Kalau masuknya Mas Gibran dibilang dinasti ya berarti Anda ingin mengatakan Bu Megawati juga dinasti," bebernya
Baginya, siapapun punya hak untuk maju. Termasuk Gibran yang merupakan anak presiden.
"Jadi ini kembali kepada masalah kemampuan dan profesionalisme. Kalau memang dia anaknya Pak Jokowi dan dia punya kemampuan, kenapa enggak," ucapnya.
Di sisi lain, majunya Gibran menurut Gus Miftah disebut sebagai kemenangan anak muda. Dia menilai pasca-putusan MK terkait batas usia capres-cawapres, anak muda menjadi punya banyak kesempatan untuk berperan dalam kaderisasi kepemimpinan Indonesia.
"Dan ini bagi saya kemenangan untuk anak muda. Bagi saya keputusan MK itu tidak hanya untuk Mas Gibran tapi untuk anak-anak muda seperti kita akhirnya bisa berperan. Toh bagaimana kemudian nabi juga mengatakan bahwa anak muda ini juga harus diberi kesempatan," pungkasnya.
(ahr/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas