- 12 Tokoh Penting Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1. Soegondo Djojopoespito 2. R.M. Djoko Marsaid 3. Wage Rudolf Supratman 4. Mohammad Yamin 5. Amir Sjariffudin 6. Johan Mahmud Tjaja 7. Johannes Leimena 8. R. Katja Soengkana 9. Mochammad Rochjani Su'ud 10. R.C.L. Sendoek 11. Sarmidi Mangoensarkoro 12. Soenario Sastrowardoyo
Di balik peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda, banyak tokoh penting yang merumuskan ikrar pemuda-pemudi pada 28 Oktober 1928 lalu. Siapa saja mereka? Berikut profil singkat dan perannya.
Ikrar Sumpah Pemuda adalah hasil dari Kongres Pemuda II yang berlangsung tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Oost Java Bioscoop. Isi dari ikrar tersebut adalah bahwa para pemuda menyatakan bertumpah darah Indonesia, berbangsa Indonesia, dan berbahasa Indonesia.
12 Tokoh Penting Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
1. Soegondo Djojopoespito
Pertama, ada Soegondo Djojopoespito. Mengutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, ia lahir pada 22 Februari 1904 di Tuban, Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada September 1926, bersama dengan beberapa orang lainnya, beliau membentuk Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI) dan menjadi ketuanya pada tahun 1927. Organisasi inilah yang kemudian akan menginisiasi Kongres Pemuda II.
Pada Kongres Pemuda II, Soegondo diamanahi sebagai ketua dan bersama peserta kongres berhasil merumuskan ikrar Sumpah Pemuda. Beliau wafat pada 24 April 1978 dan dimakamkan di Makam Keluarga Besar Taman Siswa, Semaki, Jogja.
2. R.M. Djoko Marsaid
Tokoh kedua adalah R.M. Djoko Marsaid. Dalam Kongres Pemuda II, beliau diamanahi sebagai wakil ketua.
Dikutip dari buku 'Sumpah Pemuda Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional' oleh Momon Abdul Rahman (2008), R.M. Djoko Marsaid mengundurkan diri dari perhelatan Kongres Pemuda II. Ia mengundurkan diri pada pertemuan ketiga lantaran perbedaan pendapat tentang fusi organisasi. Posisinya kemudian digantikan oleh Soedjono Djoened Pusponegoro.
3. Wage Rudolf Supratman
Nama Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman, termasuk tokoh yang bergerak di balik lahirnya Sumpah Pemuda. Ia lahir di Jatinegara pada 9 Maret 1903.
Tokoh yang piawai dalam bermusik ini menggunakan keahliannya untuk menggubah lagu-lagu perjuangan. Sebut saja 'Ibu Kita Kartini', 'Di Timur Matahari', dan 'Indonesia Raya'.
Dalam Kongres Pemuda II, tepat sebelum hasil kongres dibacakan, W.R. Soepratman berkesempatan memperdengarkan lagu ciptaannya "Indonesia Raya" dengan iringan biola. Akibat lagu ciptaannya tersebut, W.R. Soepratman terus dimata-matai Belanda.
Ia meninggal pada 17 Agustus 1938 di Surabaya. Jasadnya kemudian disemayamkan di Pemakaman Umum Kapasan Jalan Tambak Segaran, Surabaya.
4. Mohammad Yamin
Mengutip dari laman badanbahasa.kemdikbud.go.id, Mohammad Yamin dilahirkan pada 23 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Dalam Kongres Pemuda II, Mohammad Yamin diamanahi sebagai sekretaris. Ia juga mengungkapkan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Selain itu, menurut Mohammad Yamin, terdapat lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Mohammad Yamin meninggal dunia pada 17 Oktober 1962 di Jakarta. Jenazahnya kemudian disemayamkan di Desa Talawi, Sawahlunto.
5. Amir Sjariffudin
Mengacu kepada laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Amir Sjariffudin lahir di Medan, Sumatera Utara pada 27 April 1907. Tokoh yang pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri ini berperan sebagai bendahara Kongres Pemuda II. Ia wafat pada 19 Desember 1948 di Solo, Jawa Tengah.
6. Johan Mahmud Tjaja
Nama lain dari tokoh ini yang lebih populer adalah Johan Mohammad Cai. Pada Kongres Pemuda II, ia berperan sebagai Pembantu 1. Tokoh ini merupakan perwakilan dari Jong Islamieten Bond.
7. Johannes Leimena
Mengutip dari laman ikpni.or.id, Johannes Leimena dilahirkan pada tanggal 6 Maret 1905. Johannes Leimena adalah seorang dokter dengan spesialisasi penyakit dalam.
Dalam Kongres Pemuda II, ia diamanahi sebagai Pembantu IV. Selain itu, ia juga duduk sebagai perwakilan dari Jong Ambon.
8. R. Katja Soengkana
R. Katja Soengkana lahir di Pamekasan, Madura, pada 24 Oktober 1908. Tokoh ini berperan sebagai Pembantu II dalam Kongres Pemuda II. R. Katja Soengkana mewakili Jong Indonesie atau Pemoeda Indonesia.
9. Mochammad Rochjani Su'ud
Mochammad Rochjani Su'ud lahir pada 1 November 1906 di Jakarta. Dalam Kongres Pemuda II, tokoh ini berperan sebagai pembantu V. Ia hadir untuk mewakili Pemoeda Kaoem Betawi.
10. R.C.L. Sendoek
Mengutip dari laman gpmpi.com, nama lengkap tokoh ini adalah Rumondor Cornelis Lefrand Sendoek. Beliau lahir pada tahun 1904 di Minahasa. R.C.L. Sendoek merupakan salah satu tokoh yang bersama Dokter Bahder Djohan mengusulkan pembentukan PMI.
Dalam Kongres Pemuda II, ia diamanahi sebagai pembantu III. Ia juga hadir sebagai perwakilan Jong Celebes.
11. Sarmidi Mangoensarkoro
Tokoh satu ini dikenal sebagai seorang tokoh pendidikan. Mengutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Sarmidi Mangoensarkoro dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah pada 24 Mei 1904.
Dalam Kongres Pemuda II, ia mengeluarkan pendapatnya terkait pendidikan anak-anak bangsa. Menurutnya, anak bangsa harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Selain itu, keseimbangan antara pendidikan di rumah dan sekolah harus terjaga.
12. Soenario Sastrowardoyo
Mengutip dari artikel berjudul 'Mengutip Perjalanan Soenario Sastrowardoyo dalam Menghidupkan Organisasi Kemahasiswaan Islam pada Era 4.0' dalam Jurnal Bestari Tahun 2001, Soenario dilahirkan di Madiun pada 28 Agustus 1902.
Dalam Kongres Pemuda II, Soenario Sastrowardoyo mengungkapkan pendapatnya bahwa para pandu memegang peranan penting dalam menaikkan derajat Indonesia. Ia wafat pada 18 Mei 1997.
Demikian profil tokoh-tokoh yang berperan penting dalam Sumpah Pemuda. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan