Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul sudah menerima hasil uji laboratorium sampel air laut yang terkontaminasi gumpalan hitam di Pantai Slili dan Krakal. Apa hasilnya?
Kepala DLH Gunungkidul Harry Suknomo menerangkan ada dua parameter yang melebihi baku mutu, yaitu Biological Oxygen Demand (BOD) dan unsur fenol.
"Hasil labnya sudah keluar bahwa ada dua parameter yang melebihi baku mutu, yaitu BOD, Biological Oxygen Demand sama unsul fenol," papar Harry kepada detikJogja melalui sambungan telepon, Selasa (24/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski melebihi baku mutu, kata Harry, tetapi tidak besar. Sehingga, kedua parameter itu diduga tidak menyebabkan kematian biota laut.
"Tapi baku mutu itu masih di atas, kecil, tidak besar, khususnya yang fenol. Sehingga kalau itu sebagai penyebab kematian (biota laut) enggak juga, tapi apapun yang ada di sana kondisi kemarin saat kita ambil sampelnya, ada dua parameter yang melebihi baku mutu, gitu aja," terangnya.
Harry mengaku, sampel air laut yang diambil masih dalam batas aman. Sebab, kata Harry, unsur fenol hanya sedikit melebihi baku mutu.
Selanjutnya, Harry menerangkan, BOD tidak mematikan karena merupakan unsur oksigen yang dimiliki air. BOD sendiri, jelas Harry, dibutuhkan untuk penguraian oleh mikroorganisme atas bahan di air laut itu.
Diberitakan sebelumnya, pantauan detikJogja di Pantai Krakal dan Slili pada Selasa (10/10), gumpalan hitam itu masih ditemukan di sejumlah titik. Saat itu gumpalan hitam di Pantai Krakal tampak lebih banyak dan beraroma menyengat dibandingkan di Pantai Slili.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul Hary Sukmono menyebut gumpalan hitam itu tidak berbahaya.
"Sejauh ini tidak (bahaya). Hanya memang kayak minyak dan kemarin saya ambil dan cuci pakai sabun itu hilang lagi, cuma yang nempel di sepatu nggak hilang-hilang," kata Hary Sukmono kepada detikJogja, Selasa (10/10).
Terpisah, Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Baron, Marjono mengatakan proses pembersihan gumpalan hitam itu dilakukan oleh warga, SAR dan DLH pada Minggu (8/10). Maka itu jumlah gumpalan hitam telah berkurang banyak.
"Sudah dilakukan pembersihan pada hari Minggu. Dilakukan oleh tim pembersih pantai dari DLH menggunakan sapu dan dikubur di pasir," ucap Marjono, Selasa (10/10).
(aku/apl)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Jadi Tersangka Penghasutan Aksi Anarkis