Kecelakaan melibatkan KA Argo Wilis dengan KA Argo Semeru terjadi di jalur rel ruas 520+4 petak wilayah Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Proses evakuasi gerbong dilanjutkan dengan menggunakan alat berat, malam ini.
Pantauan detikJogja di lokasi, Selasa (17/10/2023), Ditjen Perkeretaapian mengerahkan satu unit crane untuk membantu proses gerbong tersebut. Evakuasi menyasar gerbong KA Argo Wilis yang dilangsungkan pukul 18.40 WIB. Sedangkan evakuasi KA Argo Semeru menggunakan crane dilangsungkan mulai pukul 19.15 WIB.
Hingga saat ini evakuasi masih berlangsung. Di sisi lain, sejumlah pekerja dari PT KAI tengah menurunkan bantalan rel baru untuk menggantikan bantalan rel lama yang rusak imbas kecelakaan kereta ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya kecelakaan kereta terjadi jalur rel ruas 520+4 petak wilayah Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Tepatnya di dekat Stasiun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Sentolo.
Kecelakaan yang melibatkan dua KA Argo Semeru jurusan Surabaya-Jakarta dengan KA Argo Wilis jurusan Bandung - Surabaya ini dilaporkan pada pukul 13.30 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun terdapat 31 korban luka. "Adapun yang luka baik ringan maupun menjalani rawat inap sejumlah total 31 orang," ujar Kapolres Kulon Progo AKPB Nunuk Setyawati di lokasi, Selasa (17/10).
Nunuk memerinci jumlah penumpang KA Argo Semeru sebanyak 472 orang, dan penumpang KA Argo Wilis sebanyak 288 orang. Dari ke-31 korban luka itu 28 orang di antaranya sudah ditangani PMI DIY dan PSC 199. Tiga orang di antaranya dirujuk ke RSU Queen Latifa Kulon Progo, dua menjalani rawat jalan, dan satu harus menjalani rawat inap.
Proses evakuasi penumpang telah berakhir sejak sore tadi. Penumpang KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis melanjutkan perjalanan menggunakan kereta lain sesuai jurusannya.
(aku/ams)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Jadi Tersangka Penghasutan Aksi Anarkis