Pelajar salah satu SMK swasta di Kota Jogja berinisial AI (17) yang dikabarkan hilang sejak Jumat, 29 September telah ditemukan. Polisi menyebut remaja pria itu sudah berkumpul lagi dengan ibunya di Jetis, Kota Jogja.
"Sudah ketemu, kemarin sore," kata Kasi Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharja kepada detikJogja, Kamis (5/10/2023).
Berdasarkan keterangan dari Polsek Jetis, Timbul mengatakan AI sebelumnya tinggal di Panti Wiloso Projo, Gowongan, Jetis. Dari panti tersebut, AI sempat pulang dan tinggal bersama ibunya di Pingit, Bumijo, Jetis, Kota Jogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AI dikabarkan hilang pada Jumat (29/9). Dia meninggalkan rumah ibunya dalam kondisi mengenakan seragam sekolah.
Setelah mendapat kabar hilangnya AI pada Jumat (29/9), pihak panti pun melakukan pencarian. Akhirnya dia ditemukan di salah satu pasar di Jogja.
"Lalu pihak panti mencari keberadaan anak itu dan ditemukan di Pasar Ketandan saat belanja. Selanjutnya anak itu diajak pulang ke panti," ujar Timbul.
Saat ditemukan, AI dalam kondisi sehat. Setelah memastikan kondisi kesehatan AI, pihak panti lantas mempertemukan AI kepada ibunya.
"Pihak panti sudah menyerahkan kembali anak itu kepada orang tuanya," ucapnya.
Sebelumnya, ibu AI mengatakan anaknya sempat mengeluh tidak betah tinggal dan bersekolah di panti.
"Anak saya sekolah dan sehari-hari hidup di Panti Sosial di Gowongan, Jetis, Kota Jogja. Di sana anak saya tidak betah dan mau ikut saya," kata ibu AI, warga Pingit, Jetis, Jogja, saat dihubungi wartawan, Rabu (4/10/2023).
Ibunya sempat tidak setuju dengan keputusan AI, sebab dia tidak mampu membiayainya sekolah.
"Nah, mau ikut saya, tapi saya orang tidak mampu apalagi saya tidak bekerja juga. Karena itu saya minta dia sekolah di situ sampai lulus. Nanti kalau ikut ibu malah ibu tidak bisa membiayai sekolah," ujarnya.
Meski demikian, AI tetap ngotot untuk tinggal bersama ibunya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Anak saya bilang 'ya tidak apa-apa bu tidak sekolah'. Tapi saya sebagai orang tua kan ingin anak sekolah bagaimana caranya. Akhirnya anak saya dua hari ikut saya," ucapnya.
Menurut ibunya, pihak panti mempersilakan AI tinggal dengan orang tua. Jika kelak AI tidak betah tinggal dengan ibunya, dia diperbolehkan kembali ke panti.
"Pihak panti mengizinkan, bahkan memberi waktu dua pekan kepada AI untuk tinggal sama saya. Mereka juga bilang nanti kalau sudah betah dan ibu kamu kira-kira mampu, keluar dari sini tidak apa-apa. Tapi kalau tidak betah silakan kembali ke sini (panti)," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, ibunya membangunkan AI untuk bersiap-siap berangkat sekolah pada Jumat (29/10). "Dia bangun ke kamar mandi dan saya pergi membelikan sarapan," ucapnya.
"Sampai rumah anak saya sudah tidak ada di rumah, dan saya tanya sekolah hari itu dia tidak berangkat sekolah. Lalu dia tidak pulang sampai sekarang," imbuh ibunya.
Saat itu ibunya tidak tahu penyebab AI kabur dari rumah. Dia menduga anaknya itu marah.
"Ini baru kejadian pertama, sebelumnya tidak pernah. Mungkin saya terlalu keras yang memberitahu, sehingga dia marah dan pergi dari rumah," pungkasnya.
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang