Geger Semburan Api di Pamotan Rembang, Berawal Warga Bikin Sumur Bor

Regional

Geger Semburan Api di Pamotan Rembang, Berawal Warga Bikin Sumur Bor

Tim detikJateng - detikJogja
Kamis, 05 Okt 2023 08:33 WIB
Penampakan semburan gas berapi di Dukuh Kampung Sridadi, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Rembang, Rabu (4/10/2023).
Penampakan semburan gas berapi di Dukuh Kampung Sridadi, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Rembang, Rabu (4/10/2023). (Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng)
Jogja -

Sumur bor milik warga Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Rembang, diduga mengeluarkan gas yang terbakar jika disulut api. Api tersebut menyala di pipa yang terhubung dengan sumur bor.

Sumur yang menyemburkan gas berapi itu berada di pekarangan Abu Rosidin, warga RT 2 RW 13, Dukuh Kampung Sridadi, Desa Pamotan. Saat wartawan di lokasi, Abu membuktikan dengan menyulut pipa menggunakan korek, api pun menyembur setinggi satu meter.

Abu menjelaskan, beberapa hari lalu ia sedang mengebor sumur untuk mencari sumber mata air. Selama lima hari ia mengebor, akhirnya sumur itu mengeluarkan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun saat Abu hendak menyalakan rokok di dekat sumur, semburan api tetiba muncul.

"Biasanya sumur baru itu kan airnya keruh. Waktu nunggu itu sampai airnya jernih saya kan nyulut rokok, lah itu tiba-tiba dari sumur ikut nyala itu apinya. Kan saya dekat itu, kaget," jelas Abu di lokasi sumur, dikutip dari detikJateng, Rabu (4/10/2023).

ADVERTISEMENT

Semburan gas berapi ini pun menghebohkan warga yang berdatangan untuk menyaksikan. Abu berharap ada langkah lebih lanjut dari pemerintah.

"Warga ya pada ramai. Pada datang, tanya gimana? Untuk menangani ini (gas), pemerintah sama Pertamina. Dicek atau diteliti siapa tahu bisa dimanfaatkan warga sekitar. Apalagi gas elpiji ini lagi langka," tutur Abu.

Senada dengan Abu, Sekretaris Desa Pamotan, Safig juga berharap ada upaya lebih lanjut untuk mengecek kapasitas gas yang terkandung di sumur milik Abu.

"Kalau memang diizinkan oleh yang punya ya dikembangkan. Dengan Pemkab atau DLH (Dinas Lingkungan Hidup), atau Pertamina, untuk tindak lanjuti ini (gas). Difungsikan, ditampung untuk kebermanfaatan warga sekitar," kata Safig di lokasi.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Rembang Ika Himawan Affandi saat dihubungi detikJateng mengaku mendapat laporan. Pihaknya menyebut akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.




(aku/sip)

Hide Ads