Kisah Warga Tangkisan Kulon Progo Gali Sungai Kering demi Dapatkan Air

Kisah Warga Tangkisan Kulon Progo Gali Sungai Kering demi Dapatkan Air

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 03 Okt 2023 16:13 WIB
Sejumlah warga sedang menggali sumber air di Sungai Tangkisan, Dusun Tangkisan II, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Selasa (3/10/2023).
Sejumlah warga sedang menggali sumber air di Sungai Tangkisan, Dusun Tangkisan II, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Selasa (3/10/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Musim kemarau panjang memicu krisis air di Dusun Tangkisan II, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Demi bisa memperoleh air bersih, warga terpaksa menggali sungai yang telah mengering.

Proses penggalian dilakukan di aliran Sungai Tangkisan yang kini dalam kondisi kering imbas musim kemarau. Berbekal cangkul dan linggis, warga bergotong royong membuat lubang dengan kedalaman sekitar 2-3 meter di beberapa titik di sungai tersebut. Setelah kedalaman tercapai, barulah muncul belik atau sumber mata air kecil yang dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari-hari.

"Berhubung kemarau tahun ini lumayan panjang, banyak sumur warga sudah mulai kering mas, jadi kami coba cari solusi air dengan cara membuat sumur-sumur kaya gini," ujar Ketua RW 27, Dusun Tangkisan II, Karyono saat ditemui di lokasi Selasa (3/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyono menerangkan pembuatan sumur belik ini sudah dilakukan secara turun-temurun oleh warga di Tangkisan II. Hal ini ditempuh lantaran Tangkisan II termasuk kawasan rawan kekeringan sehingga butuh alternatif sumber air selain sumur dan PDAM.

"Ya kalau kemarau panjang pasti ada kekurangan air. Di sini ada sekitar 30-an kepala keluarga yang terdampak, dan solusi selama ini ya nyari air di sungai, karena kalau kita gali 3 meter saja sudah banyak airnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Karyono menjelaskan sumber air dari galian ini bisa muncul karena terdapat Pohon Gayam yang banyak tumbuh di sekitar Sungai Tangkisan. Diketahui bahwa akar Pohon Gayam yang sangat padat dan dalam berfungsi sebagai biopori, sekaligus menjadi resapan air hujan dan melindungi sumber mata air.

Sejumlah warga sedang menggali sumber air di Sungai Tangkisan, Dusun Tangkisan II, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Selasa (3/10/2023).Sejumlah warga sedang menggali sumber air di Sungai Tangkisan, Dusun Tangkisan II, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Selasa (3/10/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

"Kata orang dulu karena di sini banyak Pohon Gayam, jadi meski sungainya kering bawahnya itu tetap ada sumber air tapi harus digali dulu," terangnya.

Sementara itu salah satu warga Marwoto mengaku sudah biasa menggunakan sumber air dari belik. Air ini biasanya dimanfaatkan untuk mandi, mencuci pakaian hingga memasak.

"Ini tadi habis ngambil air di belik yang baru dibikin itu. Biasanya ya buat mandi, nyuci ataupun masak," ujarnya.

Selengkapnya baca halaman berikutnya

Namun lanjut Marwoto, air dari belik ini tidak bisa langsung digunakan. Biasanya warga mendiamkan dulu air ini beberapa saat agar kotoran yang terkandung di dalamnya mengendap. Setelah itu baru aman untuk dipakai.

"Ini harus diendapkan dulu beberapa saat. Kalau sudah baru bisa digunakan," ujarnya.

Meski krisis air bersih sudah menjadi hal biasa bagi warga di Dusun Tangkisan II, Marwoto tetap berharap agar persoalan ini bisa menjadi perhatian pemerintah. Dia pun berharap pemerintah bisa memberi bantuan seperti pembuatan sumur bor atau bak penampungan air bersih.

"Harapannya ya semoga pemerintah itu bisa ngasih bantuan kaya sumur bor atau setidaknya bak penampungan air bersih agar krisis air di sini bisa terselesaikan," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/apl)

Hide Ads