Belasan orang di Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, mengalami gejala keracunan usai makan nasi boks. Buntutnya, seorang bocah berinisial NAA (10) mengalami muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia.
Santap Nasi Boks
Panewu Girisubo Slamet Winarno mengatakan, bahwa kejadian bermula saat ada kegiatan di Balai Kalurahan Jerukwudel, Selasa (19/9/2023) yang diikuti puluhan orang. Seperti biasa, para peserta mendapatkan konsumsi nasi boks.
Usai menyantap makanan tersebut, NAA tiba-tiba mengeluh sakit perut dan muntah-muntah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Rabu (20/9/2023) pagi korban dibawa ke Puskesmas Girisubo dan hasilnya dirujuk ke rumah sakit di Pracimantoro (Jawa Tengah). Tapi di perjalanan ke Pracimantoro korban meninggal dunia," ucap Slamet kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).
Belasan Warga Muntah-Diare
Mendapati hal tersebut, Puskesmas langsung melakukan pemeriksaan, hasilnya ada belasan warga yang mengalami gejala muntah hingga diare. Oleh sebab itu, Winarno menduga penyebab NAA meninggal akibat keracunan makanan.
"Meninggalnya korban diduga karena keracunan makanan. Karena dari penelusuran ada 19 orang yang mengalami gejala muntah-muntah, mual dan diare," ujarnya.
Kepala Puskesmas Girisubo Pujianta menambahkan, bahwa total ada 20 warga yang bergejala mengarah ke keracunan. Akan tetapi, kondisi mereka sudah sembuh.
Dokter Duga Pecah Usus Buntu
Ayah NAA yakni Beni Al Englan menceritakan anaknya mengeluh sakit perut pada hari Rabu (20/9/2023) pukul 01.00 WIB. Sempat membaik pagi harinya, kondisi NAA memburuk hingga harus dilarikan ke Puskesmas terdekat.
"Lalu kami membawanya ke Puskesmas Girisubo, dan sampai Puskesmas dirujuk ke rumah sakit terdekat di Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah," lanjut Beni.
Namun, di tengah perjalanan anaknya sudah tidak merespons obrolannya. Korban akhirnya dinyatakan meninggal.
"Sampai rumah sakit kita masuk IGD, anak saya diperiksa dokter dan kata dokternya adiknya sudah tidak ada. Tahu itu kita sedih dan saya sempat pingsan," imbuh Beni.
Dalam posisi itu, sang istri menanyakan penyebab anaknya meninggal dunia. Mengingat sehari sebelumnya NAA tidak mengeluh apa-apa.
"Lalu istri saya tanya penyebabnya kepada dokter, karena sehari sebelumnya tidak apa-apa. Terus kata dokternya gini, kemungkinan ya, ini cuma prediksi kami kemungkinan adiknya ini usus buntunya pecah," ucapnya.
Polisi Cek Sampel
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Andika Arya Pratama mengaku telah mengamankan sisa makanan yang diduga menjadi penyebab belasan orang keracunan.
"Cuma kalau dari kami, setelah koordinasi dengan Kapolsek telah mengambil langkah untuk mengamankan sisa makanan itu untuk dicek di laboratorium," ucapnya.
Sampel makanan itu kemudian dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa.
"Jadi langkah yang diambil, mengambil makanan dulu langsung kita serahkan ke Puskesmas melalui Kapolsek," lanjut Andika.
(aku/sip)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan