20 Orang di Gunungkidul Diduga Keracunan Makanan, 1 Bocah Meninggal

20 Orang di Gunungkidul Diduga Keracunan Makanan, 1 Bocah Meninggal

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 22 Sep 2023 07:34 WIB
Ilustrasi jenazah
20 Orang di Gunungkidul Diduga Keracunan Makanan, 1 Bocah Meninggal. Foto: Thinkstock
Gunungkidul -

Seorang bocah asal Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, yakni NAA (10) mengalami muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia. Diduga NAA keracunan, pasalnya ada belasan orang yang mengalami gejala sama usai menyantap makanan.

Panewu Girisubo Slamet Winarno mengatakan, bahwa kejadian bermula saat ada kegiatan di Balai Kalurahan Jerukwudel, Selasa (19/9/2023) yang diikuti puluhan orang. Seperti biasa, para peserta mendapatkan konsumsi nasi boks.

"Dan sore harinya, korban mengkonsumsi makanan tersebut," katanya kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai menyantap makanan tersebut, NAA tiba-tiba mengeluh sakit perut dan muntah-muntah. Kejadian itu, kata Winarno, terjadi pada Selasa malam.

"Hari Rabu (20/9/2023) pagi korban dibawa ke Puskesmas Girisubo dan hasilnya dirujuk ke rumah sakit di Pracimantoro (Jawa Tengah). Tapi di perjalanan ke Pracimantoro korban meninggal dunia," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Mendapati hal tersebut, Puskesmas langsung melakukan pemeriksaan, hasilnya ada belasan warga yang mengalami gejala muntah hingga diare. Oleh sebab itu, Winarno menduga penyebab NAA meninggal akibat keracunan makanan.

"Meninggalnya korban diduga karena keracunan makanan. Karena dari penelusuran ada 19 orang yang mengalami gejala muntah-muntah, mual dan diare," ujarnya.

Kepala Puskesmas Girisubo Pujianta menambahkan, bahwa total ada 20 warga yang bergejala mengarah ke keracunan. Akan tetapi, saat ini kondisi mereka sudah sembuh.

"Dari pemeriksaan hanya empat orang yang kami berikan obat untuk pemulihan. Karena sebagian besar hanya mengalami keluhan ringan," katanya.

Terkait kepastian penyebab meninggalnya NAA akibat keracunan atau tidak, pihaknya telah mengambil sampel makanan. Selanjutnya sampel menjalani uji laboratorium.

"Saat ini kami masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan seperti apa," ucapnya.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads