Sempat Salah Nama, Mahdi Penendang Atlet Futsal Sujud Syukur Akhirnya Disanksi

Regional

Sempat Salah Nama, Mahdi Penendang Atlet Futsal Sujud Syukur Akhirnya Disanksi

Tim detikJatim - detikJogja
Sabtu, 23 Sep 2023 12:03 WIB
Viral atlet futsal ditendang saat sujud syukur di Porprov Jatim
Viral atlet futsal ditendang saat sujud syukur di Porprov Jatim. (Foto: Tangkapan Layar)
Jogja -

Meski sempat terjadi kesalahan nama, Panitia Disiplin (Pandis) Porprov Jatim akhirnya menjatuhkan sanksi kepada M Mahdi Ansarullah, atlet futsal asal Kota Malang. Mahdi merupakan penendang Hanafi, atlet asal Blitar, saat tengah selebrasi sujud syukur dalam laga Porprov Jatim di Sidoarjo.

Dilansir detikJatim, Mahdi kini mendapat sanksi berat dari Panitia Disiplin (Pandis) Porprov Jatim. Ia disanksi larangan bermain selama 2 tahun di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP, maupun AFK.

Sebelumnya, Mahdi sempat hampir lolos dari hukuman usai Pandis Porprov Jatim salah mencatut nama M Rafael Moreno dalam surat keputusan yang berisi sanksi. Pandis pun akhirnya merevisi surat keputusan dan mengeluarkan surat keputusan terbaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat terbaru bernomor 003/PANDIS/PORROV/FUTSAL-JTM/IX/2023 tertanggal 21 September 2023, Pandis merevisi nama M Rafael Moreno menjadi M Mahdi Ansarullah. Keputusan itu dibuat setelah terjadi kesalahan penginputan nama yang semestinya nomor punggung 17 adalah M Mahdi Ansarullah dan M Rafael Moreno bernomor punggung 15, sehingga mengakibatkan kesalahan dalam putusan.

Dari surat tersebut terungkap pemain yang melakukan tendangan ke Hanafi, atlet futsal Kabupaten Blitar bukan M Rafael Moreno, melainkan M Mahdi Ansarullah. Pandis juga memulihkan nama M Rafael Moreno yang sebelumnya sebelumnya sempat disebut sebagai atlet yang melakukan tendangan ke lawan.

ADVERTISEMENT

Sedangkan dua nama lainnya yakni Bagus Irmawanto selaku asisten pelatih futsal Kota Malang tetap mendapatkan sanksi. Bagus terbukti melakukan provokasi terhadap pemain Kota Malang untuk melakukan tindakan kekerasan.

Lalu yang ketiga adalah Diki Hidayat Pratama, ia menyikut pemain Kabupaten Blitar hingga tergeletak dan mendapat perawatan tim medis.

Sementara saat ditemui di Kantor KONI Kabupaten Blitar, Hanafi mengaku saat ini masih merasakan sakit atau nyeri pada bagian bahunya. Meskipun sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, Hanafi belum dapat beraktivitas dengan skala berat.

"Sudah bisa aktivitas seperti biasa, yang ringan. Kalau yang berat belum bisa karena kadang masih nyeri," terangnya kepada detikJatim, Kamis (21/9/2023).

Hanafi mengatakan, ia ditendang saat sujud syukur setelah rekannya berhasil mencetak gol. Kala itu, Hanafi secara spontan memeluk rekannya dan langsung sujud syukur.

"Itu (ditendang) tiba-tiba, pas saya sujud syukur karena teman buat gol. Tidak tahu siapa, karena sempat enggak sadar. Pusing pas itu, jadi enggak lihat yang nendang," jelasnya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads