Viral Pria di Sulsel Ngaku Bertenaga Minum Semen, Dokter Ingatkan Bahayanya

Regional

Viral Pria di Sulsel Ngaku Bertenaga Minum Semen, Dokter Ingatkan Bahayanya

Tim detikHealth - detikJogja
Selasa, 19 Sep 2023 14:59 WIB
Pria di Takalar nekat meminum semen. Dokumen Istimewa
Foto: Pria di Takalar nekat meminum semen. Dokumen Istimewa
Jogja -

Seorang pria bernama Haris Dg Ngalle alias Rumbu (42) di Takalar, Sulawesi Selatan, mengaku hobi meminum semen bak kopi selama tiga tahun. Pria itu mengaku bisa mengonsumsi semen hingga empat gelas dalam sehari. Dokter pun mengingatkan bahayanya.

Kebiasaan pria Takalar itu disebut dilakukan sejak 2021 lalu. Rumbu mengaku setiap kali meminum semen tenaganya langsung pulih dan menjadi segar kembali.

"Saya sudah 10 tahun jadi kuli panggul. (Tapi) Tahun 2021 pertama kali minum semen," ujar Rumbu, dikutip dari detikSulsel, Selasa (19/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasakan pahit, hilang saya punya lapar dan haus, tapi tenaga saya langsung pulih. Haus dan laparnya hilang," jelas Rumbu.

Dokter Ingatkan Bahayanya

Terkait kebiasaan Rumbu itu, dokter spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH mengatakan efek segar yang dirasakan Rumbu hanyalah efek plasebo. Menurutnya, meminum semen tak berdampak positif bagi tubuh.

ADVERTISEMENT

"Yaitu efek yang sepertinya karena obat terapi, sebenarnya karena faktor psikis atau keyakinan," kata dr Aru saat dihubungi detikcom, dikutip dari detikHealth.

"Padahal tidak ada efek apa-apa pada semen itu," sambungnya.

Dia menambahkan, mengonsumsi atau meminum semen justru berisiko memicu efek samping serius. Sebab, zat-zat berbahaya yang terkandung dalam semen bisa memicu terbentuknya endapan ginjal seperti batu ginjal hingga obstruksi atau sumbatan di dalam usus.

"Saat ini mungkin tidak mengganggu. Tapi di kemudian hari bisa memengaruhi organ tubuh. Kandungan semen adalah oksida kapur, oksida silika, oksida alumnia, dan oksida besi," terangnya.

"Seperti semen yang sudah dicampur pasir atau batu. Ini berbahaya karena adonan ini bisa mengeras di dalam usus dan menyebabkan obstruksi atau sumbatan," jelas dr Aru.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads