Polisi menangkap sejoli terkait kasus pembuangan bayi kembar di sungai wilayah Kapanewon Berbah, Sleman. Terungkap motif pelaku.
Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto mengatakan pelaku tega membuang buah hatinya karena merasa takut dan malu. Sebab, bayi perempuan itu hasil dari hubungan di luar nikah.
"Motif pelaku takut ketahuan orang tua dan malu hamil di luar nikah," kata Parliska saat rilis kasus di Mapolresta Sleman, Senin (18/9/2023).
Adapun tersangka merupakan pria yang bekerja sebagai driver travel inisial SW (31) warga Piyungan, Bantul. Dia merupakan kekasih dari ibu bayi kembar itu.
"Kami Polsek Berbah tadi malam menetapkan SW sebagai tersangka dan kami melakukan penahanan," jelasnya.
Sementara sang ibu yakni seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Sleman berinisial EW (19). EW warga Lampung itu kini berstatus saksi.
"Untuk EW ini posisi masih di Rumah Sakit Bhayangkara kondisi masih lemah dan kami akan melakukan pemeriksaan intensif setelah ini. Kami sementara jadikan saksi," jelasnya.
Parliska menjelaskan, penangkapan kedua orang itu berawal dari penemuan bayi kembar di Kali Buntung, Kalurahan Jogitirto, Kapanewon Berbah, pada Kamis (14/9) lalu. Dari situ Polsek Berbah bersama Inafis Polresta Sleman melakukan olah TKP dan menemukan baju yang digunakan untuk membungkus bayi kembar itu di dasar sungai.
"Kemudian dari hasil olah TKP dan identifikasi bayi yang pertama kami menemukan dua bayi yang masih lengkap ari-ari, kedua yang berikutnya lagi kami menemukan, baju yang digunakan untuk membungkus bayi," urainya.
Polisi, lanjut Parliska, kemudian melakukan penelusuran dan didapati informasi adanya perempuan yang datang ke klinik bersalin di Maguwoharjo, Sleman, dengan kondisi pendarahan.
"Hari Jumat tanggal 15 September 2023 siang kami mendapatkan informasi ada seorang perempuan yang mendatangi sebuah klinik bersalin di daerah Maguwoharjo dalam kondisi pendarahan hebat pascamelahirkan namun tanpa bayi. Kemudian Polsek menindaklanjuti informasi tersebut dan didapatkan inisialnya EW," jelasnya.
EW kemudian bisa diamankan di kosnya daerah Depok, Sleman, pada Sabtu (16/9) malam dalam kondisi lemah. Sementara SW diamankan Minggu (17/9) dini hari di Piyungan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
(rih/apl)