Kompleks makam muncul saat air Waduk Gajah Mungkur surut akibat kemarau. Makam-makam berwarna putih. Sejarawan mengungkap faktanya.
Lokasi makam berada di Lingkungan Jalan Jaban, Kelurahan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro. Berjarak 200 meter dari jalan perkampungan. Ada makam yang masih utuh, ada juga yang rusak.
Hampir semua kijing (batu penutup makam) berwarna putih, menyerupai batu. Seperti benda kuno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan makam kuno banget sebenarnya. Kisaran 1970-an," jelas Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita, Selasa (12/9/2023), dilansir detikJateng.
Lokasi munculnya makam dulunya merupakan bagian dari permukiman warga. Saat waduk dibangun pada 1978, warga dipindahkah ke Sumatera. Sementara makam tetap berada tetap di situ.
Berdasarkan catatan, 41.000 warga yang tinggal di 45 desa dan 6 kecamatan di Wonogiri harus dipindah atau transmigrasi karena pembangunan waduk. Waduk mulai beroperasi pada tahun 1980.
Mengapa makam berwarna putih?
Soal kijing makam berwarna putih, Dennys mengatakan di daerah Wonogiri bagian selatan banyak batuan kapur. Pada saat itu, banyak batuan kapur yang juga dimanfaatkan untuk tatanan rumah.
"Biasanya memang (kijing pada 1970-an) pakai batu putih, batuan kapur. Kalau sekarang banyak yang menggunakan semen," kata Dennys.
![]() |
Tak hanya di Wuryantoro, kompleks makam juga muncul di berbagai titik saat waduk surut. Seperti Kecamatan Eromoko, Baturetno, dan Nguntoronadi.
Ya seperti itu. Kalau kemarau muncul (makam), hujan (musim) nggak kelihatan. Mulai surut sejak Agustus sampai sekarang ini (semakin surut)," kata Camat Wuryantoro, Soemardjono Fadjari.
Komentar Terbanyak
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron
Gelagat Anggun Sopir Bank Gondol Rp 10 M Sebelum Ditangkap
Penjelasan Menkeu Purbaya soal Postingan Anaknya 'Lengserkan Agen CIA'